GELORA.CO - Plt Ketum PSI Giring Ganesha berharap agar Indonesia tidak dipimpin oleh Anies Baswedan yang ditudingnya sebagai pembohong.
Tudingan pembohong dianggap sebagai bukti bahwa Anies calon presiden (capres) strategis di mata PSI.
"Secara tidak langsung PSI menempatkan Anies sebagai salah satu capres strategis, capres yang dizolimi," ujar Pakar politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada detikcom, Rabu (22/9/2021).
PSI dinilai sedang mencari panggung dengan menuding Anies pembohong. Giring pun dianggap perlu meningkatkan jam terbang dalam berpolitik.
"PSI nampak jelas sedang cari panggung dan citra bertentangan dengan Gubernur Jakarta. Perlu meningkatkan jam terbang ya, Mas Giring," ucap pria yang akrab disapa Hensat itu.
"Selain itu bila kepala daerah yang masih berasal atau didukung partai koalisi istana akan beresiko bagi PSI bila dicolek," sambungnya.
PSI Alergi Anies dan Junjung Ahok
Direktur lembaga survei Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengutarakan bahwa PSI sangat anti Anies. Apapun yang berasal dari Anies, dianggap selalu salah di mata PSI.
"Sejak awal PSI terlihat sangat alergi dengan Anies yang dinilai hanya gubernur kata-kata dan dekat dengan kelompok garis keras di Jakarta. Pokoknya, apapun yang datang dari Anies pasti salah dan salah. Logika PSI mesti diletakkan dalam konteks oposan efek residu pilkada Jakarta 2017 lalu yang belum sirna," imbuh Adi.
Adi menyebut PSI sudah mengibarkan 'bendera perang' terhadap Anies sejak lama. Anehnya, kata Adi, sikap kritis dan serangan sporadis hanya dilancarkan PSI ke Anies Baswedan saja, tidak dengan kepala daerah yang lain.
"Bagi PSI haram hukumnya bagi Anies memimpin Jakarta dan jadi pemimpin republik ini. Model pemimpin yang bagus versi PSI hanya Ahok yang tak ada duanya. Ini khas PSI serangan sporadis terbuka," imbuh Adi.
Adi menilai PSI ingin pamer ke publik bahwa menjadi oposisi, harus seperti mereka, yakni membuat 'black list' pejabat yang haram memimpin.
"PSI bikin kapling politik. Hanya PSI yang berhak jadi pemimpin negara ini. Haram bagi Anies dan pendukungnya," imbuhnya.
Sebelumnya, Giring dalam sebuah video di akun Twitter PSI @psi_id, Selasa (21/9), menuding Anies menggunakan APBD DKI untuk kepentingan Pilpres 2024. Salah satu anggaran yang disoroti Giring soal gelaran Formula E.
"Uang muka dan jaminan bank bagi penyelenggaraan balap mobil Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi COVID-19. Uang rakyat sebanyak itu dihabiskan oleh Gubernur Anies Baswedan di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal, dan hidupnya susah karena pandemi," ujar Giring.
"Uang Rp 1 triliun dia keluarkan padahal rakyat telantar, tidak masuk ke rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan," sambungnya.
Bahkan Giring menyebut Anies pura-pura peduli terhadap warga di Jakarta yang terkena dampak pandemi. Politisi yang lebih dulu dikenal sebagai vokalis band itu berharap Indonesia tidak dipimpin Anies.
"Pura-pura peduli adalah kebohongan Anies Baswedan di tengah pandemi dan penderitaan orang banyak. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan nanti di 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," katanya.(detik)