Membandingkan Utang BLBI Keluarga Cendana vs Keluarga Bakrie

Membandingkan Utang BLBI Keluarga Cendana vs Keluarga Bakrie

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemerintah mulai serius mengejar piutang negara dalam perkara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI sederet nama yang memiliki utang ke negara diproses.

Menariknya ada 2 keluarga besar kenamaan dan berpengaruh dalam daftar debitur dan kreditur BLBI yang dipanggil satgas. Mereka adalah Keluarga Cendana dan Keluarga Bakrie.

Lantas berapa utang keduanya?


Keluarga Cendana

Awal mula nama keluarga dari mantan Presiden Soeharto ini muncul adalah pemanggilan dari Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Dia ditagih piutang negara sebesar Rp 2,6 triliun.


Penagihan itu diumumkan melalui pengumuman di media massa yang dibuat satgas. Tommy dipanggil atas nama pengurus dari PT Timor Putra Nasional. Selain Tommy, Satgas juga memanggil Ronny Hendrarto Ronowicaksono.

Setelah itu muncul nama Siti Hardiyanti Rukmana Alias Tutut Soeharto yang menjadi salah satu daftar pengutang BLBI. Dia jadi prioritas penanganan Satgas BLBI yang terungkap dari dokumen penanganan hak tagih negara dana BLBI tertanggal 15 April 2021.

Tutut mendapatkan dana BLBI melalui PT Citra Mataram Satriamarga, PT Marga Nurindo Bhakti, PT Citra Bhakti Margatama Persada.

Utang yang ditagih negara berdasarkan dokumen yang beredar adalah Rp 191.616.160.497 (Rp 191 miliar), Rp 471.479.272.418 (Rp 471 miliar), US$ 6.518.926,63, dan Rp 14.798.795.295,79 (Rp 14 miliar).

Keluarga Bakrie

Dalam perkara BLBI ada dua sosok keluarga Bakrie yang terlibat yakni Nirwan Dermawan Bakrie dan Indra Usmansyah Bakrie. Keduanya telah dipanggil oleh Satgas BLBI bersama Andrus Roestam Moenaf, Pinkan Warrouw, dan Anton Setianto mewakili PT Usaha Mediatronika Nusantara.


Dalam surat panggilan, perusahaan Bakrie Grup itu tercatat memiliki utang kepada negara sebanyak Rp 22,6 miliar.

Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu Tri Wahyuningsih Retno Mulyani menyampaikan keluarga Bakrie hadir tetapi diwakili oleh Sri Hascaryo dari Bakrie Grup. Dia disebut menerima kuasa dari Nirwan Dermawan Bakrie.

"PT Usaha Mediatronika Nusantara. Dihadiri oleh Sri Hascaryo dari Bakrie Grup yang menerima kuasa dari Nirwan Dermawan Bakrie," kata Tri Wahyuningsih, kepada awak media di Gedung Syafrudin Prawiranegara, Jakarta, Jumat (17/9/2021).(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita