GELORA.CO - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta F-Gerindra M Taufik menyentil balik tudingan Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi soal parlemen jalanan.
Taufik menyatakan pihak yang menggelar rapat paripurna ilegal-lah yang semestinya disebut sebagai parlemen jalanan.
"Yang (parlemen) jalanan tuh siapa, nggak dong. Yang jalanan itu yang langgar aturan, di mana-mana kan gitu," kata Taufik di DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/9/2021).
Sebagai perwakilan dari tujuh Fraksi yang memboikot rapur, Taufik menyatakan Prasetio sejak awal melanggar mekanisme penjadwalan yang berlaku. Prasetio, sebutnya, berusaha menyisipkan agenda interpelasi Formula E di tengah Bamus lainnya.
"Kan kita koreksi agar yang bersangkutan kembali pada aturan, tata tertib yang ditandatangani sendiri oleh Ketua. Jadi kita luruskan," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, tudingan parlemen jalanan diucapkan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Politikus PDIP itu menyebut Taufik menjadi pelopor parlemen jalanan ke fraksi lainnya yang menolak hadir di paripurna interpelasi Formula E.
"Tapi saya juga bingung nih kenapa mereka memberi pelajaran, sahabat saya M Taufik itu memberikan masukan kepada junior-juniornya memakai parlemen jalanan," kata Prasetio seusai paripurna interpelasi di DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (28/9/2021).
Prasetio menyebut Taufik bersama tujuh fraksi menggelar pertemuan di luar kantor DPRD demi menolak paripurna interpelasi Formula E. Hal inilah yang disebutnya parlemen jalanan. Prasetio kemudian membandingkan dengan pelaksanaan rapat paripurna hari ini yang akhirnya ditunda karena tak mencapai kuorum.
"Kita menunda, kita memberi contoh kepada teman-teman tujuh fraksi yang lain, kita coba saling menghargai. Ada yang terima dan tanda tangan (maupun) tidak terima (ditunda). Tapi tempat, medianya, adalah DPRD, bukan tempat medianya di restoran," ujarnya.(detik)