GELORA.CO - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan situasi Pandemi Covid-19 di Indonesia khususnya di Jawa-Bali terus menunjukkan perbaikan.
Berdasarkan estimasi tim dari Epidemiolog Universitas Indonesia, angka reproduksi efektif Covid-19 di Indonesia berada di bawah angka satu atau tepatnya 0.98.
"Angka ini berarti setiap satu kasus Covid-19, rata rata akan menularkan ke 0,9 orang," kata Luhut dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin (20/9/2021).
Selain itu, kata Luhut, angka tersebut dapat diartikan juga bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini telah terkendali.
Untuk diketahui pada hari ini kasus baru Covid-19 sebanyak 1932 kasus, pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 6799, dan warga yang meninggal akibat Covid-19 mencapai 166 orang.
"Angka ini dapat diartikan bahwa pandemi Covid 19 Indonesia telah terkendali. ini penilaian dari tim penasehat dari kami," katanya.
Luhut meminta masyarakat untuk tetap waspada karena tidak menutup kemungkinan gelombang ketiga Pandemi akan terjadi.
Meskipun, pemerintah kali ini lebih siap dalam mengahadapi ancaman lonjakan kasus setelah belajar dari pengalaman menghadapi varian delta beberapa waktu lalu.
"Kami atau kita semua jauh lebih siap dari 4 bulan yang lalu setelah mengalami terpaan oleh Delta varian ini," katanya.
Bertambah 1.932 kasus
Kasus positif Covid-19 di Indonesia hari ini dilaporkan bertambah 1.932, Senin (20/9/2021).
Dengan adanya tambahan kasus baru tersebut, total kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini berjumlah 4.192.695 kasus.
Kabar baiknya, hari ini dilaporkan angka kesembuhan pasien Covid-19 bertambah 6.799.
Sehingga, total pasien yang sembuh dari Covid-19 berjumlah 3.996.125 orang.
Untuk angka kematian, hari ini dilaporkan bertambah 116 orang.
Total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia berjumlah 140.634 orang.
Berdasarkan data yang diperoleh, Jawa Tengah menjadi provinsi penyumbang terbanyak kasus positif Covid-19 hari ini dengan 332 kasus.
Kemudian disusul Jawa Timur 142 kasus, Riau 140 kasus, Sumatera Utara 123 kasus, dan Jawa Barat 116 kasus.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Sebelum, saat, dan Setelah Menerima Vaksin Covid-19
Sebagai informasi, vaksin Covid-19 saat ini menjadi syarat wajib bagi masyarakat Indonesia yang ingin melakukan perjalanan.
Tak hanya itu, pengunjung pusat perbelanjaan dan tempat wisata juga diwajibkan telah menerima vaksinasi Covid-19.
Terkait vaksin Covid-19, para ahli kesehatan di UNICEF telah menjawab pertanyaan seputar proses vaksinasi dan beberapa kiat sebelum, saat, dan sesudah vaksinasi.
Berikut hal penting sebelum, saat, dan sesudah vaksin berdasarkan data dari web resmi unicef.org:
Sebelum menerima vaksin
1. Cari tahu informasi akurat
Banyak informasi keliru mengenai vaksin di media sosial.
Sangat penting bagi masyarakat untuk selalu mencari informasi dari sumber-sumber terpercaya seperti Kementerian Kesehatan, UNICEF, dan WHO.
Anggota masyarakat yang ragu dengan kondisinya dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu tentang boleh tidaknya menerima vaksin.
Saat ini, secara umum, seseorang dengan kondisi berikut sebaiknya tidak menerima vaksin Covid-19 demi menghindari kejadian ikutan pasca vaksinasi (KIPI):
- Orang dengan riwayat reaksi alergi berat terhadap kandungan vaksin Covid-19;
- Orang yang sedang sakit atau sedang mengalami gejala Covid-19 (vaksinasi dapat dilakukan setelah sembuh dan dengan persetujuan dokter).
2. Berkonsultasi dengan dokter
Orang yang pernah mengalami reaksi alergi berat setelah menerima vaksin, atau memiliki obat yang dikonsumsi secara rutin, perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengikuti program vaksinasi.
3. Pastikan tubuh dalam kondisi bugar
Beristirahat dan minumlah air putih yang cukup agar Anda merasa bugar pada hari vaksinasi.
Saat menerima vaksin
1. Ikuti protokol kesehatan
Pastikan Anda selalu mengikuti aturan kesehatan pada lokasi vaksinasi, tetap menjaga jarak saat menunggu panggilan dan kenakan masker.
2. Berterus terang tentang kondisi diri sendiri
Sampaikan kepada tenaga kesehatan jika Anda memiliki kondisi yang harus diperhatikan, seperti sedang mengandung atau mengalami gangguan kekebalan tubuh.
3. Simpan bukti vaksinasi
Penerima vaksin akan menerima kartu yang menyatakan jenis vaksin Covid-19 yang diterima, waktu, dan lokasi vaksinasi.
Simpan kartu ini dengan baik apabila dibutuhkan pada masa mendatang.
Setelah menerima vaksin
1. Ikuti prosedur pemantauan
Setelah vaksinasi, tenaga kesehatan biasanya meminta penerima vaksin menunggu sekitar 15 menit di lokasi untuk memastikan tidak ada reaksi atau KIPI yang bersifat segera.
Perlu diketahui, KIPI yang bersifat serius amat sangat jarang terjadi.
2. Tetap antisipasi reaksi vaksin
Vaksin bertujuan memberikan kekebalan tubuh tanpa harus terkena penyakit.
Kekebalan tubuh dapat terbangun tanpa berbagai reaksi, tetapi terdapat pula beberapa gejala KIPI umum, yang ringan hingga sedang, dan akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan hari.
Beberapa bentuk KIPI ringan hingga sedang yang mungkin dialami pasca vaksinasi adalah:
- Rasa pegal di sekitar area suntik;
- Demam ringan;
- Rasa lelah;
- Sakit kepala;
- Pegal pada otot atau sendi;
- Menggigil;
- Diare.
Apabila tubuh mengalami reaksi setelah vaksinasi:
- Tetap tenang;
- Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, kompres menggunakan air dingin pada lokasi tersebut;
- Jika terjadi demam, kompres menggunakan air hangat/mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat;
- Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan;
- Segera hubungi petugas kesehatan jika gejala berlangsung lebih dari tiga hari atau jika terjadi reaksi yang lebih berat.
3. Bersabar
Tubuh perlu waktu untuk membangun kekebalan.
Seseorang baru dapat dikatakan divaksinasi, setidaknya 2 minggu setelah dosis lengkap.
4. Jaga diri dan orang lain
Vaksin-vaksin yang tersedia menunjukkan efektivitas tinggi dalam melindungi penerimanya dari kejadian sakit berat akibat Covid-19.
Namun, orang yang sudah divaksin masih mungkin menularkan Covid-19, meskipun tanpa gejala.
Sebab itulah, kita harus tetap mengikuti protokol kesehatan demi diri sendiri dan orang lain.
Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari kerumunan, jaga jarak, rajin mencuci tangan, dan selalu kenakan masker di luar rumah.[tribunnews]