GELORA.CO - Salah seorang yang disebut-sebut pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) bernama Rudy S Kamri, merasa heran dengan Aktivis Tionghoa, Lieus Sungkharisma, lantaran getol menyuarakan sengketa tanah antara warga desa Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, dengan PT Sentul City.
Rudy bahkan menyebut Lieus terlalu berlebihan karena meminta Presiden Jokowi untuk turun tangan mengurai sengketa tanah tersebut, yang salah satunya terdapat hunian milik Pengamat Politik Rocky Gerung.
Menanggapi hal itu, Lieus Sungkharisma justru merasa lebih heran dengan sikap Rudy S Kamri yang mengaku pendukung Jokowi itu. Menurutnya, Rudy terkesan menunjukkan kebenciannya terhadap Rocky Gerung, dengan menyebut persoalan tanah di Bojong Koneng seolah masalah personal semata.
"Rudi S Kamri itu bencinya sama Pak Rocky Gerung ya jangan sampai begitulah. Saya enggak ada satupun yang saya benci. Saya mengkritisi orang itu bukan saya benci," kata Lieus dalam kanal Youtube pribadinya, yang diposting Jumat siang (17/9).
Menurut Lieus, Presiden Jokowi sendiri sebetulnya tidak pernah merasa keberatan dengan kritik yang dilontarkan kepadanya. Oleh karena itu, Lieus bingung dengan sikap pendukung Jokowi yang sebegitunya membela dan menebar kebencian.
"Saya melihat Pak Jokowi juga enggak merasa keberatan kalau dikritisi. Cuma ini banyak penjilatnya. Aduh. Maklum lah beliau kan Presiden yang jilat beliau itu banyak. Ada yang dorong-dorong tiga periode, ada yang bilang urusan kecil gini (tanah Bojong Koneng dan Rocky Gerung), beliau enggak usah ikut campur," cetusnya.
"Itu Pak Rudi S Kamri kayak enggak ngerti. Masalah tanah ini bukan masalah Rocky Gerung, kecil itu urusan Rocky Gerung. Tapi masalah pertanahan di Indonesia ini banyaaak. Masak sih bapak enggak tau?" imbuhnya menegaskan.
Lebih lanjut, Lieus menyatakan bahwa dirinya tidak dalam kapasitas membela Rocky Gerung seorang terkait sengketa tanah di Bojong Koneng Bogor Jawa barat itu. Menurutnya, itu terkait dengan nasib ribuan rakyat di sana yang terancam digusur paksa tanpa proses peradilan.
"Saya ini ngomong bukan belain Rocky Gerung, salah. Nih yang punya tanah nih kemarin kasih saya dateng (nunjukin dokumen)," ucapnya.
Lieus menyebutkan, ada seorang warga Bojong Koneng yang mendatanginya memperlihatkan dokumen tanah di sana dengan kelengkapan SK Menteri ATR/BPN tanggal 15 April 1960. Katanya, tanah yang dimiliki warga 300 hektare, ada petanya, verpondingnya, keterangan dari balai harta peninggalan, dan SKPT-nya.
"Jadi ini bukan main-main. Orang ini melihat berita Rocky Gerung (kemudian) nyariin saya. Pak Lieus, kita dukung Rocky Gerung itu Sentul City. Ini 300 hektare (tanah punya warga). Aduh Pak Rudy S Kamri!" herannya.
Maka dari itu, Lieus mengeluhkan gelagat Rudy S Kamri mengaku sebagai pendukung dan pembela Jokowi, dan sampai-sampai dari perlakuannya seolah sebagai orang yang mendapat jabatan komisaris.
"Apa (lagi) jilat-jilat Pak Jokowi supaya Pak Jokowi kasih jabatan? Saya kira enggak lah Pak Jokowi enggak begitu. Jadi, urusan Rocky Gerung ini bukan Rocky Gerung-nya, ini (urusan tanah) penting, dijadikan momentum," tuturnya.
"Aneh Bapak Rudy S Kamri ngomong urusan pertanahan ini urusan kecil, hey urusan pertanahan ini urusan nasib para petani, urusan tanah ini jangan dianggap kecil, urusan tanah ini urusan penting," kata Lieus mengakhiri.(RMOL)