GELORA.CO - Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta di Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, jadi sasaran teror molotov, Sabtu (18/9/2021) dini hari. Berikut ini kronologinya.
Jumat (17/9) pukul 21.00 WIB
Direktur LBH Yogyakarta, Yogi Zul Fadhli, jadi orang terakhir yang masih ada di kantor LBH Yogyakarta karena masih menyelesaikan pekerjaan. Yogi mengaku saat itu tidak ada hal yang mencurigakan dan baru pulang selepas pukul 21.00 WIB.
Sabtu (18/9) pukul 01.00 WIB
Ada orang tak dikenal yang diduga melempar molotov ke kantor LBH Yogyakarta.
"Dan aku coba cari informasi jam 01.00 itu masih ada orang di sekitar kantor dan nggak ada hal-hal mencurigakan. Berati kan dugaannya di atas jam 01.00 dan sebelum jam 05.00," kata Yogi, Sabtu (18/9).
Pukul 05.00 WIB
Pihak LBH Yogyakarta baru mengetahui kantornya jadi sasaran teror Sabtu (18/9) pagi. Beberapa bagian bangunan tampak hangus.
"Ketahuannya jam 05.00 pagi, dan itu sudah ada bekas bom molotov. Ada bekas-bekas menghitam layaknya gosong pada beberapa bagian depan bangunan kantor, seperti di tembok, kaca jendela, serta ventilasi," jelas Yogi.
Pihaknya pun akan segera melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.
"Kami ada rencana lapor ke polisi. Baru akan, karena kami baru tahu kejadiannya pagi ini. Tadi kami dari pagi masih koordinasi internal untuk mengambil sikap. Tapi kami tadi sepakat untuk melaporkan kejadian ini ke polisi," pungkas Yogi.
Sementara itu polisi telah melakukan olah TKP di kantor LBH Yogyakarta. Kanit Reskrim Polsek Kotagede Iptu Mardiyanto mengatakan dari informasi yang dikumpulkan, saat kejadian diketahui kantor LBH Yogya dalam keadaan kosong.
"Jadi informasi sementara diketahui dini hari, karena kantor ini sementara tidak ada yang menempati. Jadi diketahui setelah salah satu pegawai datang pagi tadi sudah ada bekas-bekas seperti bom molotov," kata Mardiyanto kepada wartawan, Sabtu (18/9).
Dari hasil olah TKP, ditemukan bekas botol yang diduga sebagai molotov. Selain itu, terdapat bekas terbakar.
"Yang ada di TKP sekarang ini ada bekas botol bensin itu, kemudian ada bekas api yang menyala karena itu ada cat yang mengelupas. Kalau dari bekasnya mungkin satu botol," terangnya.
Dari benda-benda yang ditemukan di lokasi kejadian dan bekas benda yang terbakar, polisi mengungkapkan jika hal itu terjadi karena molotov.
"Kalau lihat dari bekasnya sampai membakar ini dari botol yang diisi bensin, kemudian ada sumbu dan dinyalakan kemudian dilempar. Istilahnya molotov," ungkapnya.
Mardiyanto mengatakan, pihaknya masih berusaha memeriksa saksi-saksi. Termasuk memeriksa rekaman CCTV. Hanya saja, dari dua CCTV yang terpasang, semuanya dalam kondisi mati.
"Posisi melempar dimungkinkan karena jaraknya dekat bisa dari luar pagar, karena melihat posisi ini dia dalam posisi cepat tergesa-gesa. Jadi begitu lempar kemudian pergi. Dimungkinkan dua orang, satu pengendara satunya yang melempar," paparnya.(detik)