GELORA.CO - Selamat setelah lima hari tersesat di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, kisah Gibran Arrasyid (14) menimbulkan rasa penasaran. Bagaimana remaja itu bisa bertahan hidup tanpa membawa bekal makan-minumnya? Kepada awak media, Gibran mengaku diberi makan tiga wanita tua. Siapakah mereka? Berikut adalah kronologis hilangnya Gibran di Gunung Guntur:
Gibran berangkat dari rumah pada Jumat, 17 September pekan lalu. Dia pamit kepada orang tuanya untuk ikut mendaki Gunung Guntur bersama 13 teman yang baru dikenalnya dari medsos.
“Sempat minta restu sekitar 3 minggu lalu, bahwa "abang" sapaan akrab Gibran di rumah, mau berangkat ke Gunung Guntur, mau berkemah," kata Ayah Gibran, Alam Surahman.
Gibran mulai mendaki ke Gunung Guntur melalui pos camp Tarogong Garut. Dia sempat menghubungi keluarganya saat sedang mendaki.
“Hari Sabtu tanggal 18 September Gibran sempat melakukan video call, ia menceritakan kisahnya selama di perjalanan sangat mengasikan, bahkan ia mengaku mau makan mie dulu sebelum mendirikan tenda," kata keluarganya, Farida.
Minggu, 19 September, ketika teman-temannya mendaki ke puncak gunung, Gibran justru memilih tidak ikut. Dia tidak mengungkapkan alasan menolak ikut rombongan. Gibran menunggu di tenda sendirian.
Sehari kemudian, Senin, 20 September sekitar pukul 15.00 WIB, 13 orang turun dari puncak. Namun mereka tak menemukan Gibran di tenda. Mereka kemudian melapor ke pos bahwa ada satu pendaki hilang.
“Kami menerima laporan ada satu pendaki hilang di tenda, untuk peralatan yang bersangkutam lengkap tidak hilang, perlengkapan itu berupa hp masih menyala, sepatu bahkan kaos kaki dan tas Gibran masih berada di tenda," kata Kapolsek Tarogong Kalet Iptu Masrokan.
Pencarian Gibran Dimulai
Belum genap 24 jam Gibran hilang, porter camp Gunung Guntur kemudian melakukan pencarian di area tenda Gibran bermalam, pada hari yang sama Basarnas Jawa Barat pun tiba di camp pos Gunung Guntur. Namun kondisi cuaca di gunung yang tak menentu, mempersulit pencarian.
Pada hari ke-5 pencarian Jumat, 24 September, petugas menyisir lokasi tetapi hingga siang, tak menemukan apapun.
Ketika dilanjutkan pukul 13.15 WIB, tim melakukan pencarian ke puncak dengan jalur berbeda, tetapi masih juga nihil.
Namun pada pukul 17.00 WIB, Tim Sar mendapat laporan bahwa Gibran ditemukan dalam keadaan selamat di Curug Cikoneng. Saat itu, korban dalam keadaan linglung. Petugas langsung mengevakuasi remaja itu ke Puskesmas Tarogong Kaler.
Ayah Gibran mengatakan, lokasi tempat ditemukannya Gibran sudah berulang kali dilintasi. Namun entah mengapa di hari-hari sebelumnya Gibran tidak ada di situ.
“Kami ikut mencari anak kami, lokasi tempat Gibran ditemukan hari ini terlintasi. Tapi apa daya, namanya mata manusia wallahu alam, bahkan pada hari Rabu kemarin berangkat pencarian lewat Curug Cikoneng, pulang pencarian pun lewat Curug Cikoneng," kata Alam, Sabtu dini hari, 25 September 2021.
Cara Gibran hidup di hutan selama 5 hari sejak dinyatakan hilang memang masih misteri. Dia mampu bertahan tanpa membawa makanan dan minuman, serta diserang cuaca buruk di Gunung Guntur. Siswa SMP ini mengaku diberi makan oleh tiga sosok perempuan tua. Dan menurutnya, selama dia bersama mereka, hari tak pernah berganti menjadi malam.
"Enggak kenal (dengan tiga perempuan tua). Suka ada yang nawarin makan, menumya nasi ikan pokoknya ada tiga perempuan tua, saya sempat diajak main terus saya terjatuh," kata Gibran.[viva]