GELORA.CO - Pegiat media sosial Ade Armando mengkritik keras tindakan Irjen Napoleon Bonaparte memukuli serta melumuri wajah tersangka penistaan agama, Muhammad Kace alias Kece dengan kotoran manusia.
Ade kemudian membandingkan kasus penganiayaan tersebut dengan kasus Habib Rizieq Shihab.
"Dia (Irjen Napoleon) bisa saja marah terhadap Kece, tapi sebagai hamba hukum seharusnya dia sadar bahwa supremasi hukum harus ditegakkan demi kebenaran dan keadilan," kata Ade dalam video yang ditayangkan di channel YouTube CokroTV, seperti dilihat, Senin (27/9/202).
Ade menilai tindakan Irjen Napoleon terhadap Kace merupakan kriminal. Irjen Napoleon, terang Ade, tidak berhak memukuli serta melumuri tahanan lain dengan kotoran, meski dengan dalih agama
"Sekarang saya balik misalnya kalau Kece boleh dipukuli oleh Napoleon, bolehkah Rizieq dipukuli dan wajahnya dilumuri kotoran karena ia sangat menghina agama lain? Sementara penodaan agama adalah kejahatan luar biasa," ucap Ade.
"Jawabannya tentu saja tidak boleh, dan itulah yang seharusnya diterapkan dalam kasus Kece," tambahnya.
Dia menilai kasus penganiayaan Napoleon kepada Kece dapat membuka mata terhadap sisi hitam kelompok-kelompok Islam. Menurutnya, kelompok yang membenarkan tindakan Napoleon karena berdalih membela agama adalah tidak benar.
"Mereka pengecut, mereka tidak peduli dengan supremasi hukum, mereka tidak memiliki akal sehat. Karena itu, mari terus gunakan akal sehat, karena hanya kalau kita terus berjuang dengan akal sehat negara ini akan selamat," ujarnya.
Pengacara Habib Rizieq Buka Suara
Pengacara Habib Rizieq, Novel Bamukmin angkat bicara terkait pernyataan Ade Armando. Novel menganggap Ade Armando gagal paham soal Agama Islam.
"Sebenarnya Ade Armando lagi berkaca dengan dirinya sendiri karena dirinya masih tersangka dengan dugaan penistaan agama yang SP3 dibatalkan dan seharusnya sudah ditahan, namun karena menjilat rezimnya luar biasa dengan cara terus menggonggong. Maka masih bisa berkeliaran sampai saat ini," ujar Novel.
Novel pun menilai Ade Armando tidak nyambung dengan membandingkan Habib Rizieq Syihan dengan M Kace. Novel menilai Ade Armando dungu.
"Sekarang malah masih sempat bicara agama karena Ade Armando tersangka dengan dugaan penistaan agama maka yang dibela si Kece lah sehingga makin parah kedunguannya dengan kegagalpahaman akan agama Islam mau membandingkan imam besar HRS dengan si Kece kan nggak nyambung tuh si Ade Armando," katanya.
"Kalo Kece yang diduga atheisme dan apa yang disampaikan hanya penghinaan belaka dan latar belakangnya juga bukan disiplin ilmu agama. Dengan begitu, si Kece pantas mendapatkan hukuman yang setimpal," lanjut Novel.
Wajah Kace Dilumuri Kotoran
Seperti diketahui, peristiwa penganiayaan Irjen Napoleon terhadap Kece terjadi di dalam Rutan Bareskrim Polri pada 26 Agustus 2021 lalu. Kece pun membuat laporan polisi bernomor LP:0510/VIII/2021/Bareskrim. LP itu dibuat pada 26 Agustus 2021 atas nama Muhamad Kosman.
Belakangan terungkap bahwa Irjen Napoleon menganiaya Kece tak sendiri. Dia dibantu oleh eks Panglima Laskar FPI Maman Suryadi dan 1 tahanan lain untuk memukul dan melumuri wajah serta tubuh Kece dengan kotoran manusia.
"Wajah dan tubuh korban dilumurin dengan kotoran manusia oleh pelaku," ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Minggu (19/9) lalu.
Irjen Napoleon Bonaparte telah angkat suara perihal penganiayaan ini. Irjen Napoleon Bonaparte angkat bicara melalui surat terbuka yang disampaikan oleh kuasa hukumnya, Haposan Batubara.
"Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan Saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya," tulis Napoleon dalam surat terbukanya.
Napoleon menyatakan siapa pun berhak menghina dirinya, namun tidak dengan Allah, Rasulullah, dan Al-Qur'an. Terhadap siapa pun yang menghina Allah, dia bersumpah akan melakukan tindakan terukur.
"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allahku, Al-Qur'an, Rasulullah SAW, dan akidah Islamku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apa pun kepada siapa saja yang berani melakukannya," ungkapnya.(detik)