GELORA.CO - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) prihatin sekaligus khawatir soal pernyataan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang menyebut ada indikasi Partai Komunis Indonesia (PKI) menyusup di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
PKS makin memprihatinkan menyusul hilangnya diorama G30S PKI di Museum Dharma Bhakti Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
"Jika itu benar tentu saya sangat prihatin," kata Politikus PKS Bukhori Yusuf kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa sore (28/9).
Anggota Komisi VIII DPR RI fraksi PKS ini menuturkan, kekhawatirannya itu seolah mengonfirmasi survei Lmbaga Kajian Pembangunan dan Strategis (LKSP) per September 2021 yang menunjukkan bahwa terdapat 34 persen masyarakat sudah tidak mengenal komunisme.
"Keprihatinan saya juga terkonfirmasi dengan survei yang telah dilakukan oleh LKSP," katanya.
Atas dasar itu, Bukhori meminta pemerintah untuk proaktif mengajarkan sejarah Indonesia yang clear kepada generasi penerus bangsa.
Termasuk soal PKI yang walaupun telah dibubarkan menyusul kegagalan kudeta mereka di tahun 1965. Namun, kini anasir pendukung PKI telah berhasil menyusup kembali ke tubuh TNI, sebagaimana disebutkan Gatot Nurmantyo.
"Pemerintah wajib mengajarkan sejarah bangsa ini secara benar kepada anak didik kita. Karena sejarah adalah perjalanan bangsa," tandasnya.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dalam diskusi bertajuk “TNI Vs PKI” yang digelar Minggu malam (26/9) menyebutkan Partai Komunis Indonesia (PKI) memang telah dibubarkan menyusul kegagalan kudeta mereka di tahun 1965. Namun demikian, saat ini anasir pendukung PKI diduga telah berhasil menyusup kembali ke tubuh TNI.
“Sangat benar bahwa PKI sebagai organisasi sudah dibubarkan. Benar pula bahwa hari ini ideologi komunis sudah tidak laku di dunia. Tetapi fakta di Indonesia memperlihatkan PKI mudah melakukan pemberontakan,” ujar Gatot.(RMOL)