GELORA.CO - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) terus melancarkan teror di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Penembakan yang dilakukan kembali membuat jatuhnya korban jiwa.
Seorang anggota TNI gugur ditembak saat mengamankan evakuasi jasad suster Gabriella Meilan (22). Suster Gabriella juga gugur karena aksi keji teroris KKB.
"Prajurit gugur saat KKB menembaki prajurit TNI yang sedang mengamankan heli yang akan digunakan mengevakuasi jenazah Suster Gabriella dari Kiwirok ke Jayapura," ujar Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Arm. Reza Nur Patria kepada wartawan di Jayapura, Selasa (21/9/2021).
Prajurit TNI yang tewas bernama Pratu Ida Bagus Putu.
Baku tembak memang sempat terjadi antara TNI dan teroris KKB saat jenazah Suster Gabriella hendak dievakuasi ke Jayapura pada Selasa (21/9) pagi tadi.
Jenazah Pratu Ida Bagus pun ikut dievakuasi bersama jenazah suster Gabriella ke Jayapura menggunakan helikopter TNI AD.
Saat proses evakuasi tersebut berjalan, KKB pimpinan Lamek Taplo tak juga berhenti melepaskan tembakan.
KKB Tak Henti Meneror
Kemarin, baku tembak terjadi pukul 09.42 WIT di ibu kota Distrik Kiwirok. Peristiwa itu tepatnya terjadi di Kampung Sopamikma dan Kampung Oknanggul.
"Kontak tembak terjadi saat KKB pimpinan Lamek Alipki Taplo menembaki aparat gabungan TNI/Polri dari arah Kampung Sopamikma dan Kampung Oknanggul, sehingga personel membalas tembakan dan terjadi kontak tembak," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal di Jayapura.
Kamal mengatakan saat itu aparat gabungan TNI-Polri sedang melakukan penjagaan di Distrik Kiwirok. Aparat terus bersiaga pascapembakaran dan penyerangan terhadap tenaga kesehatan pada pekan lalu.
KKB Aniaya-Bunuh Tenaga Kesehatan
Ketegangan di Distrik Kiwirok tidak kunjung reda. KKB terus menebarkan teror di sana.
Situasi di Kiwirok mulai memanas pada Senin (13/9) pagi. Saat itu KKB menyerang dan membakar sejumlah bangunan fasilitas umum (fasum) yang ada di sana.
Bangunan sekolah, kantor bank, barak tinggal nakes, hingga rumah dokter dan guru di dua distrik tersebut dibakar.
Kelompok separatis teroris (KST) itu juga menyerang nakes yang berjuang demi kemanusiaan di distrik tersebut.
Akibat serangan tersebut, perawat bernama Gabriella Meilani (22) gugur. Dia mengalami penganiayaan berat hingga akhirnya meninggal.
Selain itu, ada lima orang nakes yang terluka.
Seorang dokter bermana Geral Sukoi (28) dilaporkan masih hilang. Dia dilaporkan dipukul balok hingga kemudian didorong ke jurang.
Tindakan penyerangan terhadap nakes dan pembakaran fasilitas publik ini dikecam banyak pihak.
Sebab, kehadiran nakes di Pegunungan Bintang untuk menjamin pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dan fasilitas pelayanan publik seharusnya dijaga bersama demi kemajuan pembangunan masyarakat.(detik)