GELORA.CO - Joko Widodo dianggap menjadi calon paling kuat untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Begitu analisa dari pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam bila melihat peta kekuatan di internal PDI Perjuangan saat ini.
"Ini seperti buying time sambil menunggu pergantian Ketua Umum PDIP. Bisa jadi nanti Jokowi yang akan memegang kendali PDIP dengan mengambil alih posisi Ketum PDIP, sehingga bukan tidak mungkin Puan akan tersingkir dari bursa bakal calon presiden," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa pagi (7/9).
Menurut Saiful, tanda-tanda tersebut bukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi, mengingat dalam politik tidak ada yang tidak mungkin.
"Apalagi Jokowi merupakan presiden dua periode yang secara infrastruktur politik sangat mumpuni untuk melakukan itu semua. Tinggal kemudian ada keinginan dari yang bersangkutan atau tidak," kata Saiful.
Selain itu, rencana perpanjangan penambahan masa jabatan presiden juga merupakan bagian skenario sembari menunggu masa jabatan Megawati sebagai Ketum PDIP selesai. Sebab bila Mega lengser, kondisi politik internal PDIP akan terjadi perebutan kekuasaan.
"Kalau itu terjadi, maka habis dan sirnalah trah kekuasaan Soekarno di PDIP dan bukan tidak mungkin akan makin terjadi perpecahan di internal PDIP," pungkas Saiful. [rmol]