GELORA.CO - Sejak pelantikan Hendri Septa sebagai Walikota Padang pada 7 April 2021, hingga kini posisi Wakil Walikota Padang masih saja kosong.
Hendri Septa meninggalkan jabatan Wakil Walikota Padang setelah posisi Walikota Padang ditinggal Mahyeldi yang menang dalam Pemilihan Gubernur Sumatera Barat 2020.
Situasi ini pun disinggung Fraksi Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) DPRD Kota Padang lewat sebuah pantun. Fraksi PKS menilai Hendri Septa ingin tetap 'menjomblo' alias sendirian saja memimpin Kota Padang.
Pantun ini dituturkan oleh anggota Fraksi PKS DPRD Kota Padang, Andi Wijaya, saat akan menyampaikan Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dalam sidang Paripurna yang digelar di Padang, Senin (20/9).
"Pakan Baso Pakan nak bujang, tampek nagari pambali lado. Bukannyo kito dak namuah bapasangan, tapi kito ragu Pak Wali ko nan nio jomblo, (bukannya kami tidak mau berpasangan tapi kami ragu kalau Pak Wako yang ingin jomblo)," ucap Andi.
Hendri Septa pun membalasnya dengan sebuah pantun yang tak kalah menarik.
"Mau sehat minum susu ASI, asupan sehat nan bergizi. Walaupun lama ditinggal pergi, tak mau lah ke lain hati," ujarnya.
Usai acara, Hendri mengaku tidak mengetahui tentang pengisian jabatan Wawali Padang. Ia menyerahkan semua urusan itu ke partai.
"Kalau itu, mana saya tahu. Saya serahkan ke datuk-datuk di atas saja," jelas Hendri.
Ditambahkan Hendri, saat diangkat menjadi pemimpin Kota Padang, ia hanya mengikuti mengikuti aturan yang ada di partai. Sehingga persoalan pengangkatan Wawali Padang juga semuanya jadi urusan partai.
"Saya hanya pengurus partai, saya serahkan saja kepada partai. Kalau saya juga yang mengatur semuanya, bisa kacau urusan pemerintahan ini," tandasnya. (RMOL)