GELORA.CO - Muhammad Gibran Arrasyid (14), remaja yang sempat hilang saat mendaki di Gunung Guntur Garut akhirnya ditemukan. Gibran ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Jumat (24/9) sore.
Gibran dinyatakan hilang pada Minggu (19/9). Remaja asal Desa Citangtu, Kecamatan Pangatikan, Garut, itu mendaki Gunung Guntur pada Sabtu (18/9) sekitar pukul 16.00 WIB.
Ia berangkat dari basecamp Umi Tati di Kampung Citiis bersama rombongan pendaki yang berjumlah 14 orang, terdiri dari 11 laki-laki dan 3 perempuan.
Rombongan sampai di Pos 3 area perkemahan untuk mendirikan tenda dan bermalam pada Sabtu (18/9) sekitar pukul 17.30 WIB. Ia masih bersama dengan rombongan tersebut.
Kemudian, pada Minggu (19/9) sekitar pukul 04.00 WIB, 13 orang naik ke puncak Gunung Guntur. Hanya Gibran yang tidak menuju puncak dalam rombongan tersebut.
Komandan Koramil Tarogong, Kodim 0611 Garut, Kapten Inf Dedi Saepuloh mengatakan Gibran memberikan pengakuan yang mengejutkan. Meski sempat dinyatakan hilang selama lima hari, Gibran mengaku tersesat hanya merasa beberapa jam saja.
Gibran ke Dedi bahkan mengatakan hari belum berganti. Maksudnya adalah dia masih merasakan bahwa itu hari ini adalah hari Minggu (19/9) atau hari saat dia tersesat. Karena dia merasa tidak pernah lihat malam hari berganti.
“Jadi selama hilang ini dia mengaku terus saja siang, nggak pernah malam,” ujar Dedi, Jumat (24/9).
Selain itu juga, Gibran kepada Dedi juga mengaku ditemani sejumlah orang. Sehingga ia pun merasa tidak kesepian. Selama dinyatakan hilang, Gibran mengaku ada yang memberinya makan sehingga rasa lapar tidak pernah ia rasakan.
“Gibran belum menceritakan lebih jauh lagi karena langsung mendapat perawatan di Puskesmas. Namun yang jelas katanya, saat keluar tenda itu dia hanya mau buang air kencing saja, lalu kemudian ada di dunia lain, mungkin begitu,” ucapnya.
Hilangnya Gibran dalam jangka waktu yang cukup lama, menurut Dedi, sebetulnya cukup membuat kaget warga sekitar. Dari beberapa kejadian serupa yang pernah terjadi, paling lama pendaki hilang selama tiga hari.
Degan hilangnya Gibran selama 5 hari, menjadikan warga penasaran sehingga terlibat aktif dalam kegiatan pencarian.
“Jadinya mereka naik turun ikut mencari karena penasaran. Jadi setelah turun menyisir, mereka penasaran, lalu naik lagi,” ungkapnya.
Kejadian hilangnya Gibran, menurut Dedi memang dikaitkan dengan hal mistis. Hal serupa pun pernah terjadi beberapa waktu lalu, saat seorang pendaki hilang beberapa hari. Lokasi penemuannya pun menurutnya di sekitar Curug Cikoneng.
“Kalau yang waktu itu kan ditemukan dalam kondisi telanjang, kalau Gibran ini saat ditemukan masih berpakaian terakhir yang ia pakai. Mulai jaket, celana, namun tidak menggunakan alas kaki,” jelasnya. (kumparan)