GELORA.CO - Temuan menurunnya kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah tidak bisa dibaca hanya karena kepemimpinan sosok Presiden Joko Widodo .
Demikian kata Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS), Arman Salam saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa sore (28/9).
Menurut Arman, variabel yang paling signifikan membuat anjloknya kepuasan terhadap pemerintahan disebabkan oleh rendahnya angka kepuasan atas kinerja wakil presiden dan kabinet pembantu presiden.
Ia mengakui, sejak awal sudah memberi peringatan bahwa kinerja pemerintah terus mengalami penurunan.
"Menyedot anjloknya kepuasan terhadap pemerintahan adalah rendahnya angka kepuasan atas kinerja wakil presiden dan kabinet pembantu presiden," demikian kata Arman. .
Arman menyarankan, Presiden Joko Widodo segera menanggulangi rendahnya kepuasan masyarakat dengan cara memberikan porsi lebih pada Wakil Presiden Maruf Amin.
Selain itu, Arman meminta Jokowi segera melakukan evaluasi kinerja Wapres dan para pembantu lainnya di Kabinet.
Dengan demikian, tambah Arman, publik akan dapat segera merasakan kerja politik Wapres.
"Rendahnya kepuasan atas kinerja kabinet juga merupakan "biang kerok" turunnya kepuasan atas kinerja pemerintahan," pungkasnya.
Angka kepuasan pada Jokowi, kata Burhanuddin turun dari survei pada periode April 2021 yang mencatat kepuasan 64 persen dan pada Juli 2021 tercatat kepuasan masyarakat 59 persen.
Pada survei terbaru Indikator, lanjut Burhanuddin, masyarakat yang mengaku kutang puas tercatat 34 persen dan tidak puas sama sekali 2,4 persen. [rmol]