GELORA.CO - Desas-desus perombakan kabinet atau reshuffle semakin kencang terdengar. Kabarnya, Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle awal Oktober nanti.
Terkini, santer diberitakan reshuffle juga akan disertai rotasi jabatan. Yakni, Tito Karnavian yang kini menjabat Menteri Dalam Negeri akan bertukar posisi dengan Tjahjo Kumolo sebagai Menpan RB.
Baca: Dapat Bisikan soal Reshuffle Kabinet, Hensat: Dikabarkan Paling Lambat Awal Oktober, Tito Tukar Guling dengan Tjahjo
Sejumlah spekulasi lantas bermunculan. Salah satunya menyebut bahwa posisi Mendagri memang penting bagi PDI Perjuangan, partai politik yang menaungi Tjahjo.
Kepentingan ini, untuk menjamin adanya kontrol pada kepala daerah untuk memastikan suara PDIP tidak terganggu di Pemilu Serentak 2024. Hal ini mengingat akan banyak pelaksana tugas (Plt) kepala daerah yang penunjukannya dilakukan Mendagri.
Bagi Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti, spekulasi tersebut tidak keliru.
"Tidak terlalu berlebihan analisa yang menyebut bahwa PDIP menginginkan kontrol yang cukup kepada Plt itu," ujar Ray Rangkuti kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (15/9).
"Saya kira salah satu targetnya memang itu (ada kontrol pada kepala daerah), kalau memang betul ada pergantian atau reposisi," sambungnya.
Hanya saja, Ray ragu tukar guling jabatan tersebut akan terealiasi. Pasalnya, Presiden Jokowi yang menginginkan Tito Karnavian menjadi Menteri Dalam Negeri saat pembentukan kabinet periode kedua.
"Sebab kan kelihatan betul yang diinginkan Pak Presiden Jokowi jadi Menteri Dalam Negeri ya Tito Karnavian, beliau belum berakhir jabatan di Polri tetap diminta jadi Menteri Dalam Negeri," pungkasnya. (RMOL)