GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan komentar terkait penangkapan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin oleh Komisis Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui, KPK menahan Azis yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Lampung Tengah tahun 2017.
Menurut Rocky, penangkapan Azis melibatkan permainan kekuasaan atau power game.
Pasalnya, sebelum penangkapan Aziz, KPK terlebih dahulu meringkus Mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.
“Kedua nama itu sudah berada di dalam radar publik, sehingga semua orang akan menunggu waktu tukar tambahnya saja,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (26/9).
Rocky menilai bahwa hal tersebut juga disebabkan oleh Ketua KPK Firli Bahuri yang dinilai sang filsuf memiliki masalah integritas.
“Jadi, di belakang itu ada semacam urusan pribadi dalam upaya saling menutupi kesalahan. Terlihat ada unsur-unsur lain selain pemberantasan korupsi,” tuturnya.
Akademisi itu menduga bahwa Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berada dalam ancaman politik, karena faksi partai beringin itu makin kecil.
“Airlangga mungkin menganggap kadernya tidak bekerja, karena elektabilitasnya tidak naik-naik. Analisis ini bisa panjang,” ungkapnya.
Rocky juga mengatakan bahwa harta kekayaan milik Azis mungkin bisa berkali-kali lipat dari yang ditemukan oleh KPK.
Oleh karena itu, Rocky mengatakan publik bisa bergembira atas penangkapan Azis oleh KPK.
“Selain itu, masalah terbesar Azis adalah menyogok pegawai KPK. Kita bisa bergembira untuk melihat gunung es dibalik kasus ini, walaupun tetap tak percaya dengan KPK,” kata Rocky Gerung. [genpi]