GELORA.CO - Misteri kehancuran kota Tall el-Hammam di Yordania berhasil diungkap oleh para peneliti. Hasil penelitian itu cukup mengejutkan dan mungkin kehancuran Tall el-Hammam akibat ledakan asteroid dan diyakini sebagai kisah kehancuran kota Sodom.
Dalam studi yang diterbitkan di Nature pada hari Senin (20/9), para peneliti meneliti sisa-sisa Tall el-Hammam dalam upaya untuk menemukan apa yang menghancurkan kota kuno sekitar 3.600 tahun yang lalu. Penelitian ini memakan waktu hampir 15 tahun dengan melakukan penggalian yang melelahkan oleh ratusan orang.
Penelitian juga melibatkan lebih dari dua lusin ilmuwan di 10 negara bagian di AS, serta Kanada dan Republik Ceko. Mereka terdiri dari arkeolog, ahli geologi, ahli geokimia, ahli geomorfologi, ahli mineral, ahli paleobotani, ahli sedimentologi, ahli dampak kosmis, dan dokter medis.
Dikutip Science Alert, awalnya para peneliti menduga kehancuran Tall el-Hammam disebabkan oleh kebakaran, peperangan, ledakan gunung berapi, gempa bumi atau petir. Namun, semuanya tidak cocok dengan temuan di lapangan.
Investigasi sisa-sisa reruntuhan kota mengungkapkan bukti peristiwa destruktif yang melibatkan suhu tinggi, seperti potongan tembikar dan logam yang meleleh. Bangunan kota yang terbuat dari batu bata lumpur hancur berkeping-keping.
Agar mengetahui apa yang terjadi, peneliti menggunakan Online Impact Calculator untuk membuat model skenario yang sesuai dengan bukti di lapangan. Sistem tersebut memungkinkan peneliti untuk memperkirakan banyak detail dari peristiwa dampak kosmis dan ledakan nuklir.
Hasilnya, kota Tall el-Hammam dinyatakan hancur oleh ledakan asteroid kecil. Asteroid itu awalnya melaju ke arah kota dengan kecepatan sekitar 61.000 kph. Lalu, meledak menjadi bagian bat kecil di atmosfer sekitar 4 kilometer di atas tanah. Ledakan itu sekitar 1.000 kali lebih kuat dari bom atom Hiroshima.
Penduduk kota Tall el-Hammam diyakini langsung terkejut. Suhu udara dengan cepat naik di atas 2.000 derajat Celcius. Pakaian dan kayu segera terbakar. Pedang, tombak, batu bata, dan tembikar mulai meleleh. Hampir seketika, seluruh kota terbakar.
Beberapa detik kemudian, kumpulan batu asteroid kecil menghantam kota. Bergerak dengan kecepatan sekitar 1.200 kph, itu lebih kuat daripada tornado yang pernah tercatat. Angin kencang mematikan meluluhlantakkan kota dan menghancurkan setiap bangunan.
Diduga mengilhami kisah kehancuran kota Sodom
Dari hasil penelitian ini, ada kemungkinan bahwa deskripsi tentang kehancuran kota Tall el-Hammam diyakini diceritakan oleh saksi mata dari generasi ke generasi hingga tercatat sebagai kisah kota Sodom.
Dalam Alkitab dan Alquran, kota Sodom digambarkan pusat kota dekat Laut Mati dan kehancurannya disebabkan oleh batu api yang jatuh dari langit. Penghuni kota yang disebut kaum Sodom, dalam Surat Al Araf ayat 80 dan Al Ankabut ayat 28 diceritakan merupakan kaum pertama di dunia yang melakukan perbuatan keji yakni menyukai sesama jenis atau yang lebih dikenal dengan istilah LGBT.
84. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu. (QS. Al-A'raf Ayat 84)
Kembali lagi soal kehancuran Tall el-Hammam, diyakini merupakan penghancuran kota tertua kedua dari pemukiman manusia oleh peristiwa dampak kosmis, setelah desa Abu Hureyra di Suriah sekitar 12.800 tahun yang lalu.
Hal yang menakutkan adalah peneliti meyakini hampir pasti ini bukan kali terakhir kota di dunia mengalami nasib yang hancur akibat asteroid. Kekhawatiran ini diperkuat dengan data pada September 2021, ada lebih dari 26.000 asteroid dekat Bumi yang diketahui dan seratus komet dekat Bumi periode pendek.
Tidak ada yang bisa memastikan dari ribuan asteroid itu beberapa diantaranya akan menuju ke Bumi dan bisa saja tergolong berbahaya. [kumparan]