GELORA.CO - Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero), Yenny Wahid memutuskan untuk meletakkan jabatan di maskapai penerbangan plat merah tersebut.
"Hari ini saya datang ke Kementerian BUMN untuk resmi menyerahkan surat pengunduran diri saya dari Garuda Indonesia, maskapai kebanggaan kita semua," kata Yenny Wahid dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitternya, Jumat (13/8).
Putri biologis Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini memutuskan untuk mundur dari Garuda semata-mata untuk membantu maskapai milik negara ini untuk terlepas dari ancaman kebangkrutan.
Melalui pengunduran dirinya, diharapkan Garuda Indonesia bisa melakukan efisiensi biaya yang selama ini telah menjadi beban maskapai yang sudah berdiri sejak 1949 silam.
"Sehingga Garuda bisa diselamatkan dan bisa mengudara dengan perkasa. Mohon doanya ya," demikian Yenny Wahid.
Yenny sebelumnya diangkat sebagai komisaris independen Garuda dalam RUPS 22 Januari 2020 silam. Saat diangkat, Yenny langsung mengungkap kondisi Garuda Indonesia dalam keadaan mengkhawatirkan, di mana utang Garuda telah mencapai Rp 20 triliun.
Per Juni 2021, utang Garuda Indonesia telah mencapai 4,9 miliar dolar AS atau setara Rp 70 triliun. Angka tersebut meningkat sekitar Rp 1 triliun setiap bulan karena terus menunda pembayaran kepada pemasok.(RMOL)