GELORA.CO - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bengkulu disorot karena dinilai sengaja menahan ijazah siswa yang sudah lulus, dengan dalih masih menunggak SPP. Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan sampai turun tangan menemui kepala sekolah agar bersedia mengeluarkan ijazah siswa.
Pertemuan Wali Kota Bengkulu dengan Kepala Sekolah SMKN 6 Kota Bengkulu itu terjadi pada Selasa, 24 Agustus 2021. Wali Kota mendesak pihak sekolah agar segera menyerahkan ijazah 4 siswanya yang masih ditahan karena menunggak bayaran sekolah.
Seperti diketahui, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daera, kewenangan mengatur pengelolaan sekolah menengah atas dan sederajatnya beralih ke pemerintah provinsi. Sedangkan pendidikan anak usia dini dan nonformal (PAUDNI) serta pendidikan dasar (SD dan SMP) menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota.
Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan yang didampingi Wakil Wali Kota Dedy Wahyudi memohon kepada kepala sekolah agar menyerahkan ijazah 4 sisw yang masih ditahan pihak sekolah karena belum melunasi uang SPP. Helmi juga mengajak siswa-siswi yang belum menerima ijazah karena menunggak SPP dengan membawa surat keterangan tidak mampu.
Dari video yang diunggah di laman Facebook Helmi Hasan dikutip VIVA, Sabtu, 28 Agustus 2021, pertemuan dengan Kepsek SMKN 6 Bengkulu Saripin berlangsung alot. Pihak sekolah tetap menolak memberikan ijazah kepada 4 siswa tersebut karena masih ada tunggakan SPP. Meskipun, keempat siswa/siswi tersebut sudah membawa surat keterangan tidak mampu.
Kepala sekolah kemudian mengambil ponselnya dan berdalih ingin berkoordinasi dengan atasannya, yakni Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu. Wali Kota Helmi Hasan pun dibuat gerah dengan sikap kepala sekolah yang dinilainya bertele-tele. Ia meminta pihak sekolah agar menyerahkan ijazah segera bila tak ada kendala lagi.
"Jangan diperpanjang. Kalau diperpanjang nanti ini jadi melebar kemana-mana. Oke. Kalau Anda nelpon kepala dinas, saya nelpon Gubernur! kepalang biar rame," kata Helmi yang juga mengeluarkan ponselnya dan langsung mencoba menghubungi Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
"Jangan pak, tidak usah. Janganlah," ujar Kepsek Saripin.
Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi juga ikutan geram dan menimpali sikap kepsek yang tak kunjung mengeluarkan ijazah siswa. "Jangan bolak balik kando, kemarin kando ngomong sayo di belakang, sekarang ngomong di depan sayo," kata Dedy dengan logat Bengkulunya
"Sudahlah, tidak usahlah… Sayo ini guru!," jawab Saripin sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Bapak sayo dulu jugo guru. Jangan dipersulit," sahut Dedy
Setelah kesal pihak sekolah bertele-tele dan dipersulit, akhirnya Wali Kota Helmi Hasan mengeluarkan uang Rp5 juta untuk menebus ijazah 4 siswa yang ditahan pihak sekolah. Wajah Kepsek Saripin tiba-tiba sumringah setelah diberi uang cash Rp5 juta.
"Ambil sekarang, jangan tunggu-tunggu, mana ijazahnya?" kata Helmi yang langsung menyerahkan ijazah kepada empat siswa/siswi tak mampu, masing-masing atas nama Melia Anggraini, Epeliya, Eka Meilani dan Fedri Hidayat.
Helmi berharap pihak sekolah bijaksana dalam menyikapi persoalan siswa/siswi tak mampu yang ijazahnya ditahan. Apalagi, ini adalah sekolah negeri milik pemerintah yang mestinya bisa berempati dengan kondisi masyarakat di tengah pandemi seperti ini.
"Kita ini pemerintah, melayani masyarakat. Baju seragam bapak ini dari rakyat, saya juga gitu, mobil dinas saya dari rakyat, gedung sekolah ini dari rakyat. Jadi kalau rakyat itu ndak bisa bayar ya kasih lah (ijazahnya), apa roboh ini sekolah gara-gara ndak dibayar, enggak juga," tegasnya.
Adik Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ini mengaku sempat menelpon Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, ingin mempertanyakan kebijakan sekolah menegah atas di Bengkulu. "Makanya tadi saya telpon gubernur tapi enggak diangkat, ceritanya gratis ini gratis itu, ini boro-boro gratis ijazah pun ditahan," ketusnya
Namun demikian, Helmi mengaku senang bisa ambil bagian dalam kebaikan. Karena hak seorang siswa siswi setelah mereka lulus adalah menerima ijazah.Pihak sekolah dan pemerintah seharusnya tidak boleh menahan ijazah yang menjadi hak siswa.
"Alhamdulillah, siswa siswi SMKN 6 yang ijazahnya ditahan, yang tadinya mereka belum merdeka sudah merdeka dengan uang Rp 5 juta tadi. Sudah kita kasih ke kepseknya, tinggal raportnya saja yang belum ketemu katanya, mudah-mudahan segera ketemu," ungkapnya.
Ia mengimbau, kepada seluruh siswa siswi dimana pun berada di Provinsi Bengkulu yang bernasib sama yang ijazahnya masih ditahan di sekolah boleh hubungi dirinya di nomor 0811737646 atau di akun IG @helmihasanofficial.[viva]