GELORA.CO - Tiga anggota Satlantas Polres Lhokseumawe yang diduga mengawal selebgram Herlin Kenza hingga memicu kerumunan dicopot dari jabatannya. Ketiganya bakal segera disidang.
"Kasusnya sekarang masih proses. Masih menunggu berkas perkara sidang Propam-nya selesai dan nanti habis itu disidangkan," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (5/8/2021).
Winardy menyebut, ketiganya telah dimutasi dari Satlantas menjadi staf di Polres Lhokseumawe. Demosi itu disebut merupakan wewenang Kapolres Lhokseumawe untuk memudahkan pemeriksaan bagi ketiganya.
"Mereka masih bertugas tetapi tidak di fungsi Lantas tetapi sebagai staf di Polres untuk mempermudah proses pemeriksaan Propam," ujar Winardy.
Sementara untuk kasus kerumunan yang menjerat Herlin Kenza dan pemilik toko berinisial KS, kata Winardy sudah dilimpahkan tahap satu ke Kejari Lhokseumawe. Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan berkas oleh jaksa.
"Kemarin tanggal 4 Agustus berkas perkara HK (Herlin Kenza) sudah dilimpahkan tahap 1 ke Kejaksaan Negeri Lhokseumawe," ujar Winardy.
Sebelumnya, video kerumunan warga menyambut kedatangan Herlin Kenza di Aceh viral di media sosial. Polisi dan Satpol PP tengah menyelidiki kasus tersebut.
Dilihat detikcom, Senin (19/7), video itu awalnya sempat diunggah di Instagram dan Tiktok selebgram tersebut, namun telah dihapus. Kini video itu beredar di sejumlah akun lain.
Dalam video itu, tampak warga menunggu selebgram wanita itu di depan toko. Video awalnya direkam dari dalam mobil yang ditumpangi selebgram tersebut. Setelah itu, selebgram itu turun didampingi sejumlah orang seolah seperti ajudan.
Sejumlah aparat tampak menghalau warga yang berkerumun. Masyarakat di sana merekam kedatangan selebgram itu dengan gawai mereka. Video kerumunan disebut terjadi di kawasan Pasar Inpres, Kota Lhokseumawe.
Kasubbag Humas Polres Lhokseumawe Salman Alfarisi mengatakan, kerumunan itu diduga terjadi pada Jumat (16/7). Selebgram itu disebut datang ke lokasi untuk mempromosikan salah satu toko di sana.
"Menurut kabar hanya endorse saja," kata Salman.(detik)