Taliban Rebut 2 Kota Lagi, Ribuan Warga Afghanistan Mengungsi

Taliban Rebut 2 Kota Lagi, Ribuan Warga Afghanistan Mengungsi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Kelompok Taliban merebut dua lagi kota di Afghanistan pada Selasa (10/8) waktu setempat, termasuk kota yang hanya berjarak 200 kilometer dari Kabul, ibu kota Afghanistan. Ribuan warga melarikan diri dari kota-kota yang dikuasai Taliban.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (11/8/2021), dengan ini berarti sudah delapan ibu kota provinsi yang jatuh ke tangan kelompok pemberontak tersebut setelah Taliban menggencarkan serangan-serangannya belakangan ini.

Dua kota terbaru yang dikuasai Taliban adalah kota Farah, ibu kota provinsi dengan nama yang sama, dan Pul-e-Khumri di Baghlan.

"Taliban sekarang berada di kota ini," kata anggota parlemen Baghlan, Mamoor Ahmadzai kepada AFP.

"Mereka mengibarkan bendera di alun-alun utama dan di gedung kantor gubernur," imbuhnya.

Taliban mengkonfirmasi perebutan kota tersebut dalam postingan di Twitter.

Sebelumnya, enam ibu kota provinsi lainnya telah jatuh ke tangan Taliban sejak pekan lalu. Taliban kini mengincar Mazar-i-Sharif, kota terbesar di kawasan Afghanistan utara. Kejatuhannya akan menandakan keruntuhan total kontrol pemerintah di utara yang sejak lama dikenal sebagai anti-Taliban.

Ribuan warga Afghanistan dilaporkan melarikan diri dari kota-kota yang baru direbut Taliban, dengan kisah-kisah perlakuan brutal oleh para pemberontak.

"Taliban memukuli dan menjarah," kata Rahima, yang sekarang berkemah bersama ratusan keluarga di sebuah taman di Kabul, setelah melarikan diri dari provinsi Sheberghan.

"Jika ada seorang gadis muda atau janda dalam sebuah keluarga, mereka mengambilnya secara paksa. Kami melarikan diri untuk melindungi kehormatan kami," imbuhnya.

Menurut Organisasi Internasional PBB untuk Migrasi pada Selasa (10/8), lebih dari 359.000 orang di Afghanistan telah mengungsi karena rentetan pertempuran sepanjang tahun ini.

Dari Jenewa, PBB memperingatkan perang itu akan memicu krisis kemanusiaan lain.

"Kecuali semua pihak kembali ke meja perundingan dan mencapai penyelesaian damai, situasi yang sudah mengerikan bagi begitu banyak warga Afghanistan akan menjadi jauh lebih buruk," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita