GELORA.CO - Taliban dilaporkan mulai memasuki ibukota Afghanistan, Kabul, dari semua sisi pada Minggu (15/8), setelah merebut kota-kota di sekitarnya.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan melaporkan Taliban melancarkan serangan kilat di ibukota. Namun gerilyawan itu memerintahkan para pejuangnya untuk menahan diri dari kekerasan, dan tetap membuka jalan bagi mereka yang ingin pergi.
Seorang pejabat Taliban di Doha, Qatar juga menyebut pihaknya meminta perempuan-perempuan untuk berlindung.
"Kami tidak ingin seorang warga sipil Afghanistan yang tidak bersalah terluka atau terbunuh saat kami mengambil alih," ujar pejabat Taliban itu, seperti dikutip Reuters.
Lebih lanjut, pejabat itu mengimbau pasukan Afghanistan untuk menghentikan serangan, dan mencatat bahwa pihaknya belum membunuh atau melukai siapa pun di Kabul.
Seorang jurubicara Taliban sebelumnya mengatakan pihaknya tidak bermaksud membalas dendam pada pemerintah dan militer. Ia mengatakan, semua orang yang telah melayani pemerintah akan dimaafkan. Mereka juga meminta warga sipil yang ketakutan untuk tidak melarikan diri.
Sejauh ini belum ada informasi mengenai kondisi Presiden Ashraf Ghani. Tetapi pada Sabtu (14/8), Ghani mengatakan tengah melakukan konsultasi dengan pemimpin lokal dan mitra internasional mengenai situasi yang terjadi.
Sebelum memasuki Kabul, Taliban telah merebut kota Jalalabad di bagian timur tanpa perlawanan. Dengan menguasai wilayah itu, Taliban mengambil kendali salah satu jalan raya utama ke Afghanistan, yang membuat Kabul terkepung.
Taliban juga dilaporkan mengambil alih pos perbatasan Torkham dekat Pakistan.
Perkembangan situasi saat ini membuat Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul menjadi satu-satunya jalan keluar dari Afghanistan yang masih di tangan pemerintah.
Sementara itu, banyak negara tengah melakukan evakuasi untuk warga dan staf diplomatiknya di Kabul. Amerika Serikat (AS) menyarankan agar kedutaan-kedutaan di Kabul beroperasi dengan staf terbatas dan pindah ke lokasi yang aman.
Beberapa anggota staf Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dilaporkan telah pindah ke lokasi yang dirahasiakan yang lebih aman di Kabul.(RMOL)