Taliban Makin Menggila, Ibu Kota Afghanistan Sudah di Depan Mata

Taliban Makin Menggila, Ibu Kota Afghanistan Sudah di Depan Mata

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kelompok Taliban semakin merajalela di Afghanistan. Kini kelompok tersebut sudah hampir menguasai Ibu Kota.

Sebelumnya, pejabat pertahanan Amerika Serikat, seperti dilansir Reuters, Kamis (12/8/2021), memprediksi kelompok Taliban bisa mengisolasi Kabul, ibu kota Afghanistan dalam 30 hari. Mereka bahkan diperkirakan mungkin mengambil alih Kabul dalam waktu 90 hari.

Prediksi tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya beberapa hari belakangan ini kelompok Taliban memang tengah gencar-gencarnya melancarkan serangan ke wilayah Afghanistan. 

Tak hanya itu Pejabat AS yang enggan disebut namanya itu, memprediksi itu dari hasil kemajuan pesat yang telah dicapai Taliban di seluruh wilayah saat pasukan asing pimpinan AS pergi dari Afghanistan.

"Tapi ini bukan kesimpulan yang sudah pasti," kata pejabat itu, seraya mengatakan bahwa pasukan keamanan Afghanistan dapat mengamankan momentum dengan melakukan lebih banyak perlawanan.

"Ketakutannya adalah pelaku bom bunuh diri memasuki kawasan diplomatik untuk menakut-nakuti-nakuti, menyerang, dan memastikan semua orang pergi secepat mungkin," kata pejabat tersebut.

Sementara itu, seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan, Taliban kini menguasai 65 persen Afghanistan dan merebut atau mengancam akan mengambil alih 11 ibu kota provinsi.

Taliban Mendekat ke Ibu Kota Afghanistan
Bahkan pada hari ini, kelompok Taliban dilaporkan telah merebut kota strategis Afghanistan, Ghazni yang berjarak hanya 150 kilometer (95 mil) dari Kabul, ibu kota Afghanistan. Dengan demikian sudah 10 provinsi hingga kini direbut oleh Taliban.

Kota itu terletak di sepanjang jalan raya utama Kabul-Kandahar, yang secara efektif berfungsi sebagai pintu gerbang antara ibu kota dan basis Taliban di selatan. Ghazni adalah salah satu dari 10 ibu kota provinsi yang jatuh ke tangan pemberontak dalam seminggu terakhir.

"Taliban menguasai daerah-daerah kunci kota tersebut: kantor gubernur, markas polisi dan penjara," kata Nasir Ahmad Faqiri, kepala dewan provinsi setempat kepada AFP.

Dia menambahkan bahwa pertempuran masih berlanjut di beberapa bagian kota, tetapi kota tersebut sebagian besar berada di tangan Taliban. Taliban juga mengkonfirmasi merebut kota itu, menurut sebuah pernyataan yang diposting oleh juru bicara kelompok itu di media sosial.

AS-Jerman Tarik Diri
Kelompok Taliban sudah melancarkan serangan di berbagai kota selama beberapa bulan terakhir hingga membuat ratusan tentara Afghanistan menyerah. Amerika Serikat (AS) yang juga sudah menarik lebih dulu pasukannya kini lepas tangan dengan meminta Afghanistan untuk berjuang melawan Taliban sendiri.


"Para pemimpin Afghanistan harus bersatu," kata Biden kepada wartawan di Washington, DC. "Mereka harus berjuang untuk diri mereka sendiri," imbuhnya

Tak hanya Amerika Serikat, Pemerintah Jerman juga menegaskan akan berhenti mengirimkan bantuan keuangan ke Afghanistan jika kelompok Taliban berhasil merebut kekuasaan di negara itu. Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan Taliban tahu bahwa Afghanistan tidak dapat bertahan tanpa bantuan internasional.

"Kita tidak akan mengirim satu sen lagi ke negara ini (Afghanistan) jika Taliban mengambil kendali penuh, memperkenalkan hukum Syariah dan mengubahnya menjadi kekhalifahan," kata Maas dilansir AFP.

Padahal Jerman kerap mengirimkan bantuan ke Afghanistan. Total bantuan yang dikirimkan senilai 430 juta euro (US$ 504 juta) setahun, menjadikannya sebagai salah satu donor terbesar ke negara yang dilanda konflik itu.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita