GELORA.CO - Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, menegaskan bahwa pengerahan pasukan bersenjata menjadi 'prioritas utama' saat petempur Taliban semakin bergerak mendekati ibu kota Kabul usai merebut kota-kota penting lainnya dalam sepekan terakhir.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/8/2021), Presiden Ghani tidak memberikan isyarat akan mundur atau mengambil tanggung jawab atas situasi terkini di negaranya. Namun dia menyatakan 'konsultasi' tengah berlangsung untuk membantu mengakhiri perang.
"Pengerahan ulang pasukan keamanan dan pertahanan menjadi prioritas utama kita, dan langkah-langkah serius tengah diambil terkait hal ini," ucap Presiden Ghani yang tampak muram saat menyampaikan pidato yang disiarkan televisi setempat pada Sabtu (14/8) waktu setempat.
Namun Presiden Ghani menawarkan sedikit rincian soal apa yang tengah direncanakan pemerintahannya, ketika kekuasaan pemerintahannya atas Afghanistan mulai runtuh dalam beberapa hari terakhir.
Penegasan ini disampaikan setelah Taliban berhasil merebut Kandahar yang merupakan kota terbesar kedua dan Herat yang merupakan kota terbesar ketiga di Afghanistan pekan ini.
Jatuhnya dua kota itu ke tangan Taliban secara efektif menjadikan Kabul sebagai benteng terakhir bagi pasukan pemerintah yang hanya memberikan sedikit perlawanan atau tidak memberikan perlawanan sama sekali di wilayah lainnya.
Para petempur Taliban kini dilaporkan berkemah di lokasi berjarak hanya 50 kilometer dari Kabul, saat negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat (AS) tengah berupaya mengevakuasi para diplomat dan warga mereka dari Afghanistan.
Pertempuran sengit dilaporkan terjadi di sekitar wilayah Mazar-i-Sharif, tempat persembunyian terpencil di utara Afghanistan di mana mantan Wakil Presiden Abdul Rashid Dostum mengumpulkan milisi anti-Taliban yang ganas.
Laporan Associated Press menyebut bahwa Taliban sejauh ini telah menguasai 12 dari total 34 ibu kota provinsi di Afghanistan dalam serangan selama sepekan terakhir. Kota-kota penting lainnya yang sejauh ini belum dikuasai Taliban mencakup Jalalabad, Gardez dan Khost.
Dalam pidatonya, Presiden Ghani menyatakan keinginannya untuk mengakhiri pertempuran di negaranya.
"Saya telah memulai konsultasi ekstensif di dalam pemerintahan dengan para tetua, pemimpin politik, perwakilan rakyat, dan mitra-mitra internasional untuk mencapai solusi politik yang masuk akal dan pasti di mana perdamaian dan stabilitas rakyat Afghanistan dipertimbangkan," tegasnya.(detik)