GELORA.CO - Siapakah pasukan Taliban itu dipertanyakan banyak pihak usai berhasil merebut ibu kota Afghanistan, Kabul. Taliban juga menguasai berbagai kota lainnya dalam waktu singkat.
Taliban bukanlah kelompok baru yang ada di Afghanistan. Kelompok ini juga sempat menguasai Afghanistan sejak 1996 hingga 2001 lalu.
Lalu Siapakah Pasukan Taliban Itu?
Dilansir BBC, Taliban, atau yang diartikan sebagai "murid" dalam bahasa Pashto, pertama kali muncul pada awal 1990-an di utara Pakistan setelah pasukan Uni Soviet mundur dari Afghanistan.
Di awal pendiriannya, pasukan Taliban didominasi oleh orang-orang etnis Pashtun, yang mendiami wilayah Selatan Afghanistan. Taliban pertama kali muncul di pesantren-pesantren yang kebanyakan dibiayai oleh Arab Saudi, yang umumnya menganut aliran Sunni garis keras.
Taliban memberikan janji kepada etnis Pashtun bahwa mereka akan mengembalikan perdamaian dan keamanan sesuai syariah Islam jika mereka berkuasa. Dengan cepat, Taliban menyebarkan pengaruhnya hingga pada 1996 berhasil merebut ibu kota Kabul dan menggulingkan rezim Presiden Burhanuddin Rabbani.
Pada 1998, Taliban bahkan sudah menguasai hampir 90% wilayah Afghanistan. Saat itu, warga Afghanistan menyambut kehadiran Taliban dengan suka cita lantaran keberhasilan mereka memberantas korupsi, membatasi pelanggaran hukum, dan membuat jalan-jalan dan area-area di bawah kekuasaan mereka aman untuk perdagangan.
Dilansir BBC, Taliban juga memperkenalkan hukuman yang disebut sejalan dengan hukum Syariah. Mulai dari hukuman eksekusi dan potong tangan hingga melarang anak perempuan mengakses pendidikan.
Taliban pun dituduh melakukan berbagai pelanggaran hak asasi manusia dan budaya, salah satu yang paling terkenal ketika ketika Taliban melanjutkan penghancuran patung Buddha Bamiyan yang terkenal di Afghanistan tengah pada 2001, sehingga memicu kemarahan publik internasional.
Taliban Saat Ini
Menjawab siapakah pasukan Taliban itu, tak lepas dari peran pemimpin bernama Mullah Mohammad Omar. Mullah Omar sempat menghilang hingga pada Agustus 2015, Taliban mengaku sudah menutup-nutupi kematiannya selama lebih dari 2 tahun.
Pada September 2015, Taliban memilih pemimpin baru mereka yaitu Mullah Mansour, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil Mullah Omar.
Pada Mei 2016, Mullah Mansour tewas dalam serangan udara Amerika Serikat. Dia digantikan oleh wakilnya, Mawlawi Hibatullah Akhundzada, yang hingga kini masih memimpin kelompok ini.
Mundurnya pasukan asing dari Afghanistan semakin memicu gerakan Taliban untuk merebut kembali wilayah-wilayah Afghanistan. Kini Taliban kembali menancapkan kekuasaannya di Afghanistan dengan menduduki Kabul, dan akan menjalankan pemerintahan di Afghanistan.
Taliban berjanji untuk tidak melakukan balas dendam terhadap lawan-lawan mereka di Afghanistan. Pihaknya juga berjanji akan membangun rezim yang 'berbeda' dari masa kepemimpinan Taliban di masa lalu.[detik]