GELORA.CO - Koalisi yang dibangun pemerintah pada dasarnya menyangkut pertemanan dan kerja bersama dalam mengatasi persoalan bangsa.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menanggapi soal kemungkinan masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) di koalisi pemerintah pasca hadir dalam pertemuan petinggi parpol dengan Presiden Joko Widodo, Rabu kemarin (25/8).
“Apalagi sekarang keadaan kita sedang sulit, pemerintahan menghadapi Covid-19 ini memang tidak mudah. Makanya butuh kekompakan dan dukungan dari berbagai pihak,” ujar Gus Jazil lewat keterangan tertulisnya.
PKB mengaku tidak mempermasalahkan bila nantinya partai pimpinan Zulkifli Hasan tersebut benar-benar bergabung ke dalam Kabinet Indonesia Maju.
”Dari awal memang sebaiknya PAN lebih baik bersama-sama. Bagi PKB, dari awal tidak pernah cari musuh. Bagi PKB, seribu teman itu terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak,” tegasnya.
Wakil Ketua MPR RI mengatakan, tahun ini dan tahun depan bakal menjadi momentum penting secara politik menjelang berakhirnya masa kepemimpinan Jokowi-Kiai Maruf pada 2024.
"Tentu Pak Presiden ingin kondisi masyarakat, kondisi sosial ekonomi ini pulih menjelang berakhirnya kepemimpinan beliau. Makanya masyarakat mestinya memberikan apresiasi dukungan terhadap silaturrahim yang dilakukan para elite parpol koalisi di Istana Negara,” katanya.
Gus Jazil menambahkan, pertemuan para petinggi parpol keoalisi tersebut setidaknya memberikan pesan positif kepada masyarakat bahwa di tengah kondisi sulit saat ini, para elite politik sudah duduk bersama dalam satu meja.
”Tentu kita tunggu apa kira-kira kebijakan berikutnya dari pertemuan ini,” tandasnya. (rmol)