GELORA.CO - Kondisi fiskal Indonesia saat ini, sudah setara dengan pasien terpapar virus corona baru (Covid-19) yang mendapatkan perawatan intensif dengan ventilator.
"Kondisi fiskal kita seperti orang kena Covid-19 di ventilator, sudah di ICU," ujar mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu dalam dialog ulang tahun Komite Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bertema "Ibu Pertiwi Masih Menangis", Rabu (18/8).
Said Didu mengaku, sempat menaruh harapan pada pidato Presiden Joko Widodo saat menyampaikan rancangan Undang Undang tentang APBN di DPR RI.
"Saya berharap ada berubahan di APBN 2022 apakah menyelesaikan bangsa ini, saya hanya mengatakan ternyata jauh dari harapan saya dan jauh sekali dari untuk menyelesaikan masalah ekonomi," katanya.
Usai mendengar pidato Jokowi, Said mengaku tidak habis pikir pemerintah mengambil langkah tidak populis dengan menurunkan anggaran pemulihan ekonomi bagi masyarakat terdampak pandemi.
"Malah dana pemulihan ekonomi diturunkan lebih dari 50 persen. Karena (masa pandemi) masalahnya di ekonomi tapi anggaran ekonomi diturunkan dan semua dari utang," tuturnya.
Lebih mengherankan lagi, lanjutnya, pemerintah justru menaikkan dana intelijen sebesar 23 persen. Begitu juga dana untuk polisi naik cukup besar dan porsinya sudah 11 persen dari belanja kementerian dan lembaga.
"Kalau begini porsinya kita sudah tahu ke mana sebenarnya," pungkasnya.
Dalam acara disiarkan langsung di akun Youtube Refly Harun ini, hadir sebagai pembicara selain Said Didu adalah Rocky Gerung, Ichsanudin Noorsy dan Chusnul Mariyah.[rmol]