Saat Ngabalin Pilih Diam Tatap Mural '504 Error'-Meme Penjilat

Saat Ngabalin Pilih Diam Tatap Mural '504 Error'-Meme Penjilat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ali Mochtar Ngabalin, tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP), dihantam mural '504' error dan meme King of Penjilat. Ngabalin memilih diam menghadapi mural dan meme tersebut.

Foto mural seperti sosok Ali Mochtar Ngabalin dengan tulisan '504 Error' menutupi bagian matanya, beredar di Twitter. Ngabalin mengaku tidak marah.

"Kau mau bikin saya punya muka model apa pun saya tidak khawatir. Saya sudah tahu itu, siapa-siapa itu punya tangan yang mengoles-oles itu, tapi tidak apa-apa," kata Ngabalin kepada wartawan, Minggu (22/8/2021).

"Saya tidak tersinggung, saya juga tidak marah," ujarnya.


Ngabalin mendapat informasi mural 'Ngabalin 504 Error' ini ada di Bogor. Namun dia tidak memerinci Bogor mana yang dimaksud.

Ngabalin menyebut mural 'Ngabalin 504 Error' ini bagian risiko perjuangannya untuk membela bangsa dan negara serta menyelamatkan generasi muda dari bahaya intoleransi dan paham radikal. Ngabalin menegaskan Islam yang sesungguhnya adalah damai.

"Islam masuk di sini dengan damai, dengan cara-cara yang menggunakan sistem dan cara budaya untuk mengembangkan agama," kata Ngabalin.

Ali Mochtar Ngabalin juga menceritakan dirinya dibuat meme penjilat. Ali Mochtar Ngabalin sama sekali tidak ada masalah dengan cap demikian.

"Saya pun tidak keberatan ya, ada sekarang juga mereka membuat meme, kemudian membuat lidah saya yang panjang, katanya king of raja penjilat," kata Ngabalin.


Ngabalin sama sekali tidak marah karena dia menyebut menjilat demi menyelamatkan bangsa dan negara. Dia kemudian enyinggung gerakan Taliban yang kini berhasil menguasai Afganistan. Ngabalin ingin Indonesia tidak bernasib serupa.

"Kalau Taliban itu membutuhkan 20 tahun dan menguasai Afganistan dengan cara kekerasan, dengan cara radikal sebagai organisasi teroris dunia, menjatuhkan harkat dan martabat wibawa Islam yang begitu mulia, saya khawatir 20 tahun yang akan datang itu bagaimana generasi milenial yang akan datang," katanya.

"Tidak apa-apa, saya menjilat untuk menyelamatkan bangsa dan negara. Saya menjilat untuk menyelamatkan generasiku," katanya menegaskan.

Ngabalin menegaskan tak akan pernah takut melawan radikalisme di negeri ini. Dia tak masalah dengan serangan-serangan seperti mural dan meme tersebut.

"Kalau Taliban itu membutuhkan 20 tahun dan menguasai Afganistan dengan cara kekerasan, dengan cara radikal sebagai organisasi teroris dunia, menjatuhkan harkat dan martabat wibawa Islam yang begitu mulia, saya khawatir 20 tahun yang akan datang itu bagaimana generasi milenial yang akan datang," katanya.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita