GELORA.CO - Pedagang sayur di Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengeluhkan diperpanjangnya PPKM level 4. PPKM level 4 ini dinilai membebani sejumlah pedagang.
Salah satu pedagang sayur di Pasar Minggu, Martini (47) menilai PPKM berdampak pada omzet tiap harinya.
Martini mengatakan selama PPKM keuntungan yang didapat hanya Rp 50.000. Padahal sebelumnya Corona dia bisa membawa pulang duit Rp 300.000 hingga Rp 400.000.
"Ya kendala ya. Orang dulunya saya bisa jualan, sekarang nggak bisa karena sepi. Makanya ini kita ke pinggir jalan buat nawarin ke pembeli, biar nggak lari-larian juga sama petugas," ujar Martini saat temui di lokasi, Selasa (3/8/2021).
Martini mengatakan sejak PPKM level 4 kerap turun ke pinggir jalan untuk menjajakan sayur. Martini dan pedagang lain menggelar tikar untuk menawarkan langsung ke calon pembeli.
"Kalau sekarang itu kan kita berdiri di pinggir jalan begini sambil bawa barang dagangan. Ya biar nggak dikejar-kejar petugas juga. Soalnya selama PPKM ini kita dibatasi kan, kalau ada kerumunan dikit aja udah dibubarin. Kalau jam 13.00 WIB dagangan kita belum dirapikan, udah dikejar-kejar. Makanya susah," kata dia.
Martini mengaku dagangannya sering tidak habis dan justru dibagikan ke tetangganya. Bahkan tak jarang dia memberikannya kepada penjual warteg di sekitar rumahnya.
"Ya daripada mubazir kan, jadi ya saya kasih. Kalau kebuang kan sayang," katanya.
Sementara itu, pedagang lainnya Andi (39) menuturkan kebijakan PPKM memberatkan pedagang. Dagangannya banyak terbuang karena sepi pembeli.
"Ya susah ya. Nggak diperpanjang aja kita sudah empot-empotan, ini malah diperpanjang. Dagangan saya juga banyak yang kebuang karena yang beli nggak banyak kayak sebelum COVID-19," kata Andi.
Dia pun hanya bisa pasrah terhadap kebijakan pemerintah. Andi berharap, pemerintah lebih memperhatikan rakyat kecil agar bisa bertahan di masa pandemi.
"Soalnya kan nggak semuanya dapat bantuan. Jadi ya kalau bisa tolong lah, jangan bikin kebijakan perpanjangan PPKM lagi. Kita yang susah," ucapnya.(detik)