Polisi: 36 Pendukung HRS Ditangkap, 5 Di Antaranya Bawa Senjata Tajam

Polisi: 36 Pendukung HRS Ditangkap, 5 Di Antaranya Bawa Senjata Tajam

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Polres Metro Jakarta Pusat menyatakan total ada 36 orang pendukung Habib Rizieq Shihab yang diamankan terkait demo anarkis. 

Lima orang di antaranya diamankan karena membawa senjata tajam.

"Lima orang di Polres (diamankan) karena melakukan penganiayaan. Ada yang bawa senjata tajam," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi dalam keterangan kepada detikcom, Senin (30/8/2021).

Hengki menjelaskan, dari 36 orang itu 27 orang di antaranya diamankan di Polda Metro Jaya dan 9 orang di amankan di Polres Metro Jakarta Pusat. Dari 9 orang ini, 4 di antaranya anak di bawah umur.


"Ada 4 anak-anak di bawah umur, kami sudah koordinasikan dengan orang tuanya agar dijemput," kata Hengki.

Massa Anarkis

Hengki menjelaskan, massa hendak demo di depan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Cempaka Putih sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka hendak demo karena kecewa dengan keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta yang menolak banding Habib Rizieq Shihab terkait kasus swab RS Ummi, Bogor.

Massa tiba-tiba datang dari arah Pulogadung, Jakarta Timur. Polisi kemudian mencoba menghalau massa dengan mengedepankan pasukan ber-hazmat.

"Kami di sana murni melaksanakan pengamanan dan menegakkan protokol kesehatan. Oleh karenanya kami ke depankan pasukan yang gunakan hazmat, karena di masa pandemi kami jaga betul agar tidak ada kerumunan," jelas Hengki.

Namun massa melawan. Mereka melempari polisi dengan batu dari atas flyover.

Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Sementara puluhan orang diamankan dalam aksi demo ricuh ini.

Empat polisi terluka akibat diserang massa pendukung Habib Rizieq Shihab di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Keempat polisi terluka akibat dilempari batu hingga dikeroyok dan dipukuli.

"Dari anggota kepolisian ada yang terluka empat orang," kata Kombes Hengki Haryadi dalam keterangan kepada wartawan, Senin (30/8).


Keempat polisi ini yakni Kabagops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Guntur, Kasat Intel dan 2 anggota Sabhara Polda Metro Jaya. AKBP Guntur sempat pingsan setelah dikeroyok massa.

"Kabagops dikeroyok, dipukuli bambu dan ditendang. Tadi sempat pingsan," ujar Hengki.

Sementara Kasat Intel Polres Jakpus mengalami luka akibat dipukul helm. Kemudian dua anggota Sabhara Polda Metro Jaya terluka akibat terkena lemparan batu.

"Kami saat ini mencoba mendorong massa, namun massa melakukan perlawanan dan bertindak anarkis," terang Hengki.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita