GELORA.CO - Jelang PPKM Level 3-4 berakhir, pemilik usaha warung kopi dan warung makan di Surabaya buka suara.
Mereka menanyakan tranparansi uang denda yang ditarik pemerintah setempat selama ini.
"Sampai saat ini tidak ada transparansi soal denda-denda itu. Dan denda itu untuk apa?" Tegas Ketua Paguyuban Warung Kopi Surabaya Husin Gozali kepada detikcom, Senin (2/8/2021).
Husin menambahkan, di saat kondisi pandemi ini, seharusnya pemerintah bisa hadir membantu. Namun sebaliknya para pelaku usaha justru menjadi target razia dan denda.
"Kondisi susah dan sulit begini harusnya pemerintah hadir untuk membantu pelaku usaha. Bukannya denda-denda terus yang digalakan," ujar pria yang akrab disapa Cak Cong itu.
"Iya (uang denda kemana). Sangat menyayangkan (tidak ada transparansi). Mereka hanya mengais rezeki dan bukan menjual narkoba yang seolah-olah warkop yang menjadi target operasi," imbuhnya.
Sedangkan untuk perpanjangan PPKM Level 3-4, Cak Cong berharap tidak diperpanjang. Sebab menurutnya kasus positif COVID-19 sudah mulai menurun.
"Mudah-mudahan tidak diperpanjang. Kasus terinfeksinya sudah mulai turun. Dan tingkat penyerapan vaksin sudah tinggi. Kalau diperpanjang, ya Inalilahi," tutur Cak Cong.
Senada, pengusaha warkop di Surabaya Chamim berharap PPKM Level 3-4 tidak diperpanjang. Sebab dengan begitu, para pelaku usaha bisa kembali bekerja dengan normal.
"Ya semoga saja gak diperpanjang. Nyambut gawe isok lancar (Kerja bisa lancar). Kalau pun diperpanjang ya tetap semoga nyambut gawe (Bekerja) tetep diperbolehkan atau diperlonggar," ujar Chamim.(detik)