Pernyataan Prabowo Tidak Salah, Komisi VIII: Indonesia Memang Perlu Belajar Pada Negara Maju

Pernyataan Prabowo Tidak Salah, Komisi VIII: Indonesia Memang Perlu Belajar Pada Negara Maju

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Indonesia memang masih perlu belajar cara membangun peradaban dari negara-negara maju. Tidak terkecuali mengambil pelajaran dari China.

Begitu dikatakan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, merespon pernyataan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, yang meminta agar Indonesia berani jujur dan mengakui bahwa apa yang dilakukan para pemimpin China dalam 45 tahun terakhir adalah sesuatu yang harus dipelajari.


Ace Hasan hanya menekankan, dalam memilih negara yang akan dijadikan contoh, Indonesia harus melihat secara utuh bagaimana sistem yang dibangun di dalamnya.

"Prinsipnya memang kita harus banyak belajar kepada negara-negara yang sudah sangat maju, tapi tentu kita juga harus melihat kondisi dari budaya serta sistem yang dibangun di negara tersebut," kata Ace kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (17/8).

Seperti halnya China, kata legislator Partai Golkar ini, ada perbedaan ideologi yang harus diperhatikan. China berkembang dengan berfaham komunis, sementara Indonesia tegak berpijak pada Pancasila.

"Jika kita membandingkan misalnya Indonesia dengan China, tentu dari sistem politiknya memang beda, tetapi bahwa kita harus belajar dari negara-negara seperti China ya tidak ada masalah," pungkasnya.

Menhan Prabowo Subianto meminta agar bangsa Indonesia harus berani jujur dan mengakui bahwa apa yang dilakukan para pemimpin China dalam 45 tahun terakhir adalah sesuatu yang harus dipelajari.

Pesan tersebut diampaikan Prabowo dalam Pidato Kebangsaan Ketua Umum Partai Politik dalam rangka memperingati 50 tahun Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

"Kita harus jujur dan mengakui apa yang dilakukan pemimpin-pemimpin Tiongkok dalam 45 tahun ini adalah sesuatu yang harus kita pelajari," kata Prabowo, Senin (16/8). (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita