Perawat ‘Vaksin Kosong’ Ternyata Sudah Suntik 599 Orang di Hari Yang Sama di Pluit

Perawat ‘Vaksin Kosong’ Ternyata Sudah Suntik 599 Orang di Hari Yang Sama di Pluit

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Perawat EO ditetapkan tersangka usai menyuntik warga di Pluit, Jakarta Utara, dengan vaksin kosong alias tak diisi vaksin. Di hari sama, dia mengaku menyuntik 599 orang.

Perawat EO mengaku telah menyuntik 599 orang di sentra vaksinasi di sana.

Namun belum diketahui berapa banyak warga yang disuntik ‘vaksin kosong’ oleh tersangka selama ini.

“Hari itu saya vaksin 599 orang,” ungkap EO sambil menangis saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021).

EO kemudian meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia yang diresahkan atas kejadian viral itu. Dia mengaku tidak ada niat apa pun ketika menyuntikkan vaksin ‘kosong’ tersebut.

“Saya mohon maaf, saya tidak ada niat apa pun,” isak perawat EO.

Perawat EO kembali menyampaikan permohonan maafnya.

Dia berjanji akan mengikuti proses hukum yang menjeratnya atas kasus ‘suntik vaksin kosong’ itu.

“Saya berjanji akan ikuti segala proses yang akan saya jalani ke depan, saya mohon maaf,” tuturnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus belum bisa memastikan total orang yang divaksin ‘kosong’.

Namun, menurutnya, sebagai relawan vaksinator, perawat EO tidak bekerja setiap hari dan mendapatkan libur bergantian dengan vaksinator yang lain.

“Tetapi yang bersangkutan memang tidak bilang setiap hari (jadi vaksinator), karena yang bersangkutan bekerja di salah satu klinik yang memang kalau dia tidak bekerja juga tidak melakukan kegiatan vaksinator masyarakat. Jadi tidak setiap hari dia nyuntik,” beber Kombes Yusri.

Kombes Yusri mengatakan perawat EO menjadi relawan ketika mendapatkan libur di pekerjaannya sebagai perawat di sebuah klinik di Jakarta.

“Di hari liburnya dia kosong dia gunakan untuk kemanusiaan menjadi relawan vaksinator,” ujarnya.

“Pengakuan yang bersangkutan memang dia relawan, ikhlas untuk membantu saat sekarang ini, kita butuh vaksinator, kita bantu pemerintah, ada masyarakat,” ujarnya.

Kombes Yusri Yunus mengatakan penyidikan ini dilakukan setelah polisi mendapatkan informasi viral terkait adanya penyuntikan vaksin kosong di sentra vaksinasi Sekolah IPEKA, Pluit, Jakarta Utara, Jumat (6/8/2021).

Dari hasil pemeriksaan terhadap EO, dia mengakui telah menyuntikkan vaksin kosong kepada BLP.

Perawat EO kemudian ditetapkan sebagai tersangka UU Wabah dan Penyakit Menular. [pojoksatu]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita