Penolakan Publik Sama-sama Tinggi, Puan Disarankan Tidak Pilih Prabowo sebagai Pasangan

Penolakan Publik Sama-sama Tinggi, Puan Disarankan Tidak Pilih Prabowo sebagai Pasangan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bertebarannya baliho Ketua DPR RI Puan Maharani masih menjadi sorotan berbagai kalangan. Di tengah kritikan karena memasang baliho di tengah kesulitan akibat pandemi Covid-19 pihak PDIP membantah bahwa hal itu terkait pemiliha presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Sejak awal Puan Maharani memang digadang-gadang akan diusung PDIP menjadi tandem dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Paket pasangan ini sebagai representasi perjanjian batutulis jilid II antara Megawati dan mantan Danjen Kopassus itu.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menganalisa jika dibandingkan dengan Puan, sosok Prabowo jauh lebih unggul.

Meski demikian, Dedi melihat, serupa dengan Prabowo saat ini daya tolak publik terhadap putri Megawati Soekarnoputri itu sangatlah tinggi.

Jika benar ingin berkontestasi di Pilpres 2024, Dedi menyarankan agar Puan lebih baik mencari sosok selain Prabowo Subianto.

"Tetapi, akan lebih bijak jika Puan memang memilih pasangan lebih fresh, bukan  Prabowo," demikian saran Dedi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/8).

Alasan Dedi menyarankan hal tersebut karena diprediksi Puan tidak akan berhasil mendulang dukungan politik jika memilih Prabowo sebagai paket pasangannya.

Dedi memandang simpati publik mulai menurun pada Prabowo karena memilih bergabung ke dalam pemerintahan Joko Widodo. Dalam Pilpres 2019 silam, Prabowo adalah kompetitoro Jokowi berpasangan dengan Sandiaga Salahudin Uno.

"Demikian halnya Prabowo, ia tidak akan mendapatkan dampak yang signifikan jika tetap memaksa dengan Puan," tandasnya.

Dalam survei Indostrategic terbaru, pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono mendapat elektabilitas tertinggi sebesar 20,25 persen. Di urutan kedua ada pasangan Prabowo-Puan Maharani dengan memperoleh 14,65 persen.(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita