GELORA.CO - Pemerintah China desak warganya di Afghanistan untuk berpakaian Islami. Kabar terbaru datang dari otoritas pemerintah China terkait keharusan berpakaian Islami bagi warganya di Afghanistan. Hal itu diungkapkan Kedutaan Besar (Kedubes) China di Ibu Kota Kabul pada Sabtu 21 Agustus 2021.
Mereka mendesak warganya yang ada di Afghanistan untuk secara ketat mematuhi kebiasaan Islam, termasuk aturan berpakaian dan makan di depan umum.
Media pemerintah China, Global Times melaporkan dalam imbauan yang dikeluarkan untuk semua warga negara China, kedutaan juga menyarankan mereka menjaga jarak dari Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul dan lokasi kacau lainnya.
Selama pertemuan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dengan delegasi Taliban di kota pelabuhan China utara Tianjin bulan lalu, ia berharap Afghanistan dapat mengadopsi kebijakan Islam moderat.
Dilansir dari India Today via republika.co.id, Minggu 22 Agustus 2021 kemarin, pada Kamis 19 Agustus 2021 pekan lalu, Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan China dipersilakan berkontribusi pada pembangunan kembali Afghanistan.
Pasalnya, Negeri Tirai Bambu itu telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di negara itu.
“China adalah negara besar dengan ekonomi dan kapasitas yang besar. Saya pikir mereka dapat memainkan peran yang sangat besar dalam pembangunan kembali, rehabilitasi, dan rekonstruksi Afghanistan,” terang Suhail Shaheen kepada televisi CGTN yang berbasis di China dalam sebuah wawancara.
Tidak seperti Uni Soviet (Rusia) dan Amerika Serikat (AS), China yang semakin kuat mungkin dapat memanfaatkan fakta mereka tidak berperang di Afghanistan dalam berurusan dengan Taliban.
Sebelumnya, Taliban mengambil alih negara itu pada Minggu 15 Agustus 2021 pekan lalu ketika AS sedang menyelesaikan penarikan pasukan, diplomat, dan warga Afghanistan yang bekerja dengan koalisi selama 20 tahun terakhir.
Dalam aturan selama 1996-2001, Taliban mencegah anak perempuan pergi ke sekolah dan perempuan meninggalkan rumah mereka tanpa mengenakan burka.
Setelah mereka berkuasa lagi, Taliban berjanji memberikan pendidikan bagi perempuan. Namun, para ahli dan aktivis tetap waspada terhadap apa yang akan terjadi. (terkini)