Ngotot Bantah Pernyataan Said Didu soal Mural Kritik Presiden, Ali Ngabalin: Anda Menyesatkan Rakyat

Ngotot Bantah Pernyataan Said Didu soal Mural Kritik Presiden, Ali Ngabalin: Anda Menyesatkan Rakyat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Debat sengit terjadi antara Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dan pengamat politik Said Didu.

Hal itu terjadi saat membahas mengenai penghapusan mural kritik terhadap pemerintah oleh aparat Satpol PP dan Kepolisian.

Menurut Said Didu, aparat semestinya tidak perlu gusar dan gegabah menghapus setiap kritik yang digambar untuk menyuarakan isi hati rakyat.

Pasalnya, pemerintah dalam hal ini Presiden menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah anti kritik.

"Saya berkali-kali mendengar presiden 'Terima kasih kepada pengkritik saya', tapi berkali-kali saya melihat perlakuan aparat berbeda dengan presiden," Said Didu dikutip TribunWow.com dari Catatan Demokrasi tvone, Rabu (18/8/2021).

"Kemungkinan besar aparatnya bandel atau ada dua arahan, atau aparatnya juga melihat kalau menjilatnya lebih panjang maka pangkatnya lebih cepat naik."

"Saya tidak menuduh, siapa tahu ada yang berpendapat seperti itu," sambungnya.

Menanggapi hal tersebut, Ali Ngabalin seolah naik pitam.

Pasalnya, penghapusan mural yang tak berizin memang menjadi kewajiban aparat.

Ia geram lantaran hal itu selalu dihubungkan seolah ada perintah dari pusat.

Terlebih, Said Didu sampai menyinggung mengenai kemungkinan aparat yang menjilat kepada pemerintah.

"Pernyataan Pak Said Didu harus segera dibantah, karena kalau tidak segera ditimpa, anda punya pernyataan yang menyesatkan rakyat Indonesia," kata Ali Ngabalin.

"Sebagai orang yang 30 tahun ada di pemerintahan dan sekarang keluar, itu menurut saya tidak benar."

Said Didu coba membantah lagi Ali Ngabalin.

Namun, ia tidak diberi kesempatan dan terus dicecar.

Menurut Ngabalin, pernyataan Said Didu jelas menyesatkan dan seolah menggiring stigma negatif terhadap citra aparat.

"Negara ini harus aman, situasi keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab polisi, bagaimana mungkin tindakan polisi kemudian anda menuduh bahwa untuk menjilat pada pengusa, kepada presiden? Jangan begitu dong," kata Ali Ngabalin.

"Saya menyatakan, siapa tahu ada yang berpendapat seperti itu."

"Tidak boleh anda bersilat lidah seperti itu, saya tidak setuju," tegasnya.

Lihat videonya mulai menit ke 5.00:


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita