Malaysia di Ujung Kebuntuan Politik, Besok Muhyiddin Yassin Mundur dari Kursi Perdana Menteri?

Malaysia di Ujung Kebuntuan Politik, Besok Muhyiddin Yassin Mundur dari Kursi Perdana Menteri?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akan mengundurkan diri pada besok hari (Senin, 16/8) dan membuka jalan bagi penyelesaian krisis politik yang berkepanjangan di negara itu.

Begitu kata menteri di Departemen Perdana Menteri, Redzuan Yusof kepada portal berita Malaysiakini pada Minggu (15/8).


“Kami baru saja menyelesaikan rapat. Besok, akan ada rapat kabinet khusus. Setelah itu, dia (Muhyiddin) akan menuju Istana Negara untuk mengajukan pengunduran dirinya,” kata Redzuan.

Dia menjelaskan, Muhyiddin mengumumkan keputusan tersebut kepada anggota parlemen selama pertemuan di markas aliansi Perikatan Nasional pada hari ini.

Namun belum ada konfirmasi atau sanggahan dri pihak lain yang juga menghadiri pertemuan tersebut.

Kebuntuan politik terjadi di negeri jiran sejak beberapa waktu terakhir dan memuncak jelang akhir pekan ini, tepatnya pada Jumat (13/8) di mana anggota parlemen anti-Muhyiddin menolak proposal terakhirnya untuk sejumlah konsesi dan pemilihan pada Juli 2022 dengan imbalan dukungan dalam mosi tidak percaya 7 September.

Di sisi lain, aliansi oposisi Pakatan Harapan dan kelompok anti-pemerintah lainnya mengatakan bahwa tawaran itu adalah bentuk korupsi. Mereka juga menilai bahwa proposal itu adalah pengakuan de facto bahwa Muhyiddin tidak lagi mendapat dukungan mayoritas dari 220 anggota parlemen negara it. Mereka pun mendesak Muhyiddin untuk segera mengundurkan diri.

Mengutip South China Morning Post, merujuk pada penghitungan media lokal, Muhyiddin saat ini masih mempertahankan dukungan 100 anggota parlemen. Sementara Pakatan Harapan memiliki 88 anggota parlemen dan berharap pemimpinnya, Anwar Ibrahim, akan menggantikan Muhyiddin.

Namun, jalan Anwar tentu tidak mulus dan bisa diperumit oleh keengganan di antara blok anti-Muhyiddin yang berbeda untuk mendukungnya sebagai perdana menteri.

Tidak hanya itu, suksesi juga dapat dipengaruhi oleh perpecahan opini di dalam Organisasi Nasional Melayu Bersatu (Umno), raksasa politik yang memasok sebagian besar anggota parlemen ke aliansi penguasa Perikatan Nasional.(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita