GELORA.CO - Pemerintah sempat mengeluarkan data indikator kematian dalam asesmen penilaian kondisi pandemi corona. Indikator tersebut sempat dikeluarkan karena adanya perbaikan yang dilakukan.
Data tersebut kini sudah kembali digunakan. Namun demikian, ada tabungan kasus kematian yang akan dikeluarkan secara bertahap sehingga berdampak pada kenaikan kasus dalam beberapa hari ke depan.
"Saya mengingatkan dalam beberapa hari ke depan akan kembali terjadi tren kasus konfirmasi dan kematian akibat tabungan kas konfirmasi dan kematian dari kabupaten/kota," kata Menko Marves Luhut B Panjaitan dalam keterangannya secara daring, Senin (23/8).
Luhut mengatakan, tabungan tersebut akan dikeluarkan secara bertahap dalam 10 hari ke depan.
"Ada kemungkinan beberapa ratus atau ribu (kasus) secara bertahap dikeluarkan dalam 10 hari ke depan," kata Luhut.
Terkait angka kematian ini, Luhut menyampaikan atensi Presiden Jokowi. Dalam arahan yang dia terima, Jokowi meminta secara khusus dilakukan pengecekan dan intervensi di lapangan.
"Salah satu penyebabnya tingginya angka kematian masih enggannya masyarakat untuk isoter sehingga terjadi perburukan ketika isoman sehingga telat menyebabkan dibawa ke faskes," kata Luhut.
"Untuk itu pemerintah terus mengajak masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 agar dapat masuk ke dalam pusat isolasi yang disediakan pemerintah dan dijamin juga obat-obatan nakes dan makanan," pungkasnya. (kumparan)