GELORA.CO - Kompolnas mengapresiasi tindakan Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Eko Indra Heri yang meminta maaf terkait sumbangan fiktif keluarga Akidi Tio senilai Rp 2 triliun.
Namun, Kompolnas meminta agar kasus ini menjadi pelajaran semua pihak khususnya institusi Polri.
"Kasus ini bisa menjadi evaluasi kita bersama. Meski ada niat baik untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, tetapi kita tetap harus mengedepankan prinsip kehati-hatian," kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, dalam keterangannya, Kamis (5/8/2021).
Poengky lantas mengingatkan agar jajaran Polri memahami aturan terkait hibah ke institusi Polri seperti tercantum pada sejumlah aturan seperti UU nomor 1 tahun 2004, PP nomor 10 tahun 2011, Perkapolri nomor 11 tahun 2013, dan Pemenkeu nomor 99 tahun 2017. Namun demikian, Poengky mengapresiasi sikap Kapolda Irjen Eko yang langsung meminta maaf ke publik.
"Kami mengapresiasi Kapolda Sumatera Selatan yang sudah secara terbuka meminta maaf kepada Pimpinan Polri, Forkopimda dan Rakyat Indonesia atas kegaduhan yang ditimbulkan. Kompolnas berharap dengan permohonan maaf ini polemik donasi 2T segera berakhir," ucapnya.
Meskipun begitu, Poengky tetap mendukung Polda Sumatera Selatan untuk tetap mendalami terkait kasus yang melibatkan anak Akidi Tio yakni Heryanty. Sehingga persoalan tersebut menjadi jelas.
"Di sisi lain, Kompolnas mendukung Polda Sumatera Selatan untuk meminta keterangan Heryanty dan saksi-saksi lain terkait janji donasi uang warisan Almarhum Akidi Tio sebesar Rp 2 T kepada masyarakat Palembang dan Sumatera Selatan yang terdampak COVID-19," ujarnya.
"Tokoh agama, Gubernur, dan Danrem yang ikut terlibat dalam kegaduhan ini," imbuh Kapolda.
Eko menilai kegaduhan itu berasal dari dirinya. Dia mengaku tidak hati-hati dengan rencana bantuan Rp 2 triliun yang akhirnya menimbulkan kegaduhan.
"Kegaduhan ini tentu karena kesalahan saya sebagai individu. Sebagai manusia biasa dan saya mohon maaf. Ini terjadi karena ketidakhati-hatian saya selaku individu ketika mendapat informasi awal," katanya.(detik)