Kapolda Sumsel Cerita Awal Kenal dengan Keluarga Akidi Tio

Kapolda Sumsel Cerita Awal Kenal dengan Keluarga Akidi Tio

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Eko Indra Heri, meminta maaf terkait polemik donasi bodong Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. Eko kemudian menceritakan awal dirinya bisa kenal keluarga Akidi Tio.

"Saya kenal keluarga Akidi, khususnya orang tua (Akidi) dan anak pertamanya Ahok saat tugas di Aceh Timur," kata Eko di Polda Sumsel, Kamis (5/8/2021).

Namun, kata Eko, dirinya tak mengenal dekat anak Akidi Tio yang bernama Heryanty. Menurutnya, Heryanty merupakan anak keenam Akidi Tio.

"Untuk Heryanty saya tidak kenal begitu dekat karena itu anak ke enam," katanya.

Eko juga mengatakan dirinya belum bertemu dengan Heryanty ketika pembahasan awal rencana pemberian sumbangan dari keluarga Akidi Tio. Dia menyebut rencana pemberian donasi Rp 2 triliun itu disampaikan oleh dokter keluarga Akidi Tio, Hardi Dermawan.

"Saat ketemu ibu Kadinkes dan Prof Hardi di ruangan saya itu ibu Heryanty tidak ada. Hanya profesor yang menyatakan bahwa akan ada sumbangan dari keluarga Akidi dalam bentuk cek Rp 2 triliun yang diberikan Senin sebelumnya," ujar Eko.

Hardi, katanya, menyampaikan pesan keluarga Akidi Tio. Dia menyebut keluarga Akidi meminta dirinya menyalurkan bantuan Rp 2 triliun kepada masyarakat.

"Beliau (Hardi) menyampaikan 'ini kepercayaan kepada Pak Eko dan harus ditranparansikan kepada masyarakat'. Termasuk Forkopimda, itulah kenapa semua hadir," katanya.

"Sekali lagi saya sudah cek ke Prof Hardi terkait ada tidak dananya . Katanya ada dan sedang diurus. Insyaallah Senin turun, tapi sampai sekarang kita tidak tahu prosesnya dana tersebut belum ada," sambungnya.

Dana yang belum cair hingga Senin (2/8) itu membuat Polda Sumsel memanggil Heryanty untuk dimintai klarifikasi. Polisi juga mengecek ke bank. Hasilnya, tak ada dana Rp 2 triliun seperti pada bilyet giro yang diberikan Heryanty.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga telah melakukan analisis dan pemeriksaan terkait janji donasi Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. PPATK menyimpulkan bilyet giro Rp 2 triliun itu tidak ada alias bodong.

"Sampai dengan hari kemarin, kami sudah melakukan analisis dan pemeriksaan, dan dapat disimpulkan kalau uang yang disebut dalam bilyet giro itu tidak ada," ujar Kepala PPATK Dian Ediana Rae kepada wartawan, (detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita