Herd Immunity Diprediksi Tak Terjadi Gegara Varian Delta, Ini Artinya

Herd Immunity Diprediksi Tak Terjadi Gegara Varian Delta, Ini Artinya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Herd immunity disebut pakar tidak mungkin terjadi lantaran varian Delta belakangan menyebar dengan cepat dan menginfeksi mereka yang sudah mendapat dua dosis vaksin COVID-19. Hal ini diutarakan Oxford Vaccine Group Profesor Sir Andrew Pollard.

Menurutnya, meskipun vaksinasi dengan cakupan 95 persen dari populasi bisa menghentikan penularan campak, hal ini tidak berlaku untuk infeksi COVID-19. Artinya, semua yang belum divaksinasi masih sangat berisiko.

"Ini berarti siapa pun yang masih belum divaksinasi, di beberapa titik dia akan bertemu virus," jelasnya, dikutip dari Sky News, Rabu (11/8/2021).

Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah ketika ada banyak orang kebal dari suatu penyakit. Bisa melalui vaksinasi atau infeksi sebelumnya.

Hal ini yang kemudian memicu penyebaran atau penularan penyakit tidak lagi terjadi. Mereka yang belum divaksinasi juga tidak akan terinfeksi, berkat warga yang sudah terpapar lebih dulu atau menjalani vaksinasi mempunyai kekebalan.

"Kami tahu dengan sangat jelas dengan virus Corona, bahwa varian saat ini, varian Delta, masih akan menginfeksi orang yang telah divaksinasi dan itu berarti bahwa siapa pun yang masih belum divaksinasi, pada titik tertentu, akan terkena virus," katanya kepada anggota parlemen.

"Saya pikir kita berada dalam situasi di sini dengan varian saat ini di mana kekebalan kelompok tidak memungkinkan karena masih menginfeksi individu yang divaksinasi."

Ia juga mewaspadai kemunculan varian baru Corona yang mungkin lebih cepat menular dan berbahaya di tengah mewabahnya varian Delta.

Meski masih bisa tertular COVID-19 usai vaksinasi, vaksin COVID-19 efektif melindungi tubuh dari kasus bergejala berat hingga kematian.[detik]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita