GELORA.CO - Rasa geram atas kondisi penanganan pandemi Covid-19 diluapkan aktivis asal Papua dengan berdoa di hadapan Tuhan.
Dia mengunggah momen itu lewat akun Twitter pribadi, Minggu (1/8).
Dalam unggahan ini, Pigai yang duduk menghadap Bunda Maria menyesalkan kasus Covid-19 yang telah menyebabkan hampir seratus ribu nyawa rakyat Indonesia melayang.
“Ngr dipimpin Bapaknya Ir. Joko Widodo 88 ribu nyawa Mati, Solo dipimpin anaknya 900 org mati,” tuturnya.
Dia kemudian mempertanyakan sikap diam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), termasuk para romo dan pendeta yang di Pilpres 2024 lalu menyatakan dukungan pada Presiden Joko Widodo.
“Kenapa diam? Mana option for the poor/destitute,” tanyanya.
Mantan Komisiner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga menyatakan bahwa Bunda Maria telah memberinya petunjuk bahwa Virus Covid-19 itu nyata adanya.
Virus yang sebarannya bermula dari Wuhan, China itu bukan bagian dari azab. Tapi sebatas serangan biasa yang seharusnya bisa ditangani dengan baik jika pemimpin negara tegas dan terukur.
“Itu bkn murka Tuhan tp Germ atack & external attack yg bisa diatasi jk Presiden mau lockdown & minimizing zero death, tdk mungkin 88 ribu mati. Ini krn kelalaian kelola Ngr sj,” tuturnya.
Dengan nada menyindir, Pigai meminta KWI, PGI, para romo dan pendeta untuk kembali memilih tokoh yang disiapkan Presiden Joko Widodo di Pilpres 2024 mendatang.
“Nanti pilih lagi ya ada skenario Jokowi siapkan Ganjar,” demikian Natalius Pigai.(RMOL)