GELORA.CO - Anggota DPR RI Fadli Zon mengkritik pernyataan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy soal petani dan beras.
Fadli Zon mengkritik pernyataan Muhadjir soal meminta petani tidak mengambil untung banyak dari penjualan beras.
Hal ini mendapat kritikan tajam dari Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon.
Bahkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut Menko Muhadjir melakukan blunder.
“Pak Menko salah lagi,” kata Fadli Zon lewat akun Twitter pribadinya, Minggu (8/8).
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini lantas mengurai bahwa petani Indonesia harus tetap mendapat untung dari penjualan beras.
Apalagi nilai tukar petani (NTP) masih di angka 103. Ini artinya petani hanya untuk sedikit dan sebatas bekerja bakti dalam menanam padi.
“Tengkulak yang biasanya untung banyak,” tegasnya.
Bagi Fadli Zon, apa yang disampaikan oleh Menko Muhadjir adalah pernyataan yang absurd dan justru membuat rakyat, khususnya anak muda semakin menghindari diri untuk menjadi seorang petani.
“Bagaimana petani mau sejahtera kalau tak untung? Bagaimana anak muda mau jadi petani kalau disuruh miskin? Absurd!” tutupnya.
Saat melakukan inspeksi mendadak ke Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Menko Muhadjir menyatakan keinginan agar beras Pandeglang bisa diserap untuk bantuan sosial sembako.
Namun, dia meminta petani Pandeglang tidak mengambil keuntungan banyak dan meningkatkan kualitas beras.
Pernyataan itu disampaikan setelah masyarakat ramai membicarakan beras bansos 10 kg yang rusak dari Perum Bulog. Bahkan beras bansos ini disebut sebagai beras ‘batu’ karena menggumpal
“Sekarang ini alhamdulillah kan harga gabah, harga beras sudah mulai naik. Saya mohon para petani dan tengkulak menahan diri untuk tidak mengambil untung banyak-banyak. Semuanya harus merasa prihatin,” ujar Muhadjir.[pojoksatu]