GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku heran dengan sikap Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) yang seperti 'ketakutan' dengan Kelompok Taliban setelah berhasil menguasai Afghanistan.
Pernyataan ini disampaikannya usai BNPT menuliskan jika Taliban adalah kelompok bersenjata yang tidak demokratis.
Ini disampaikan Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya @fadlizon, Minggu, 29 Agustus 2021.
Alasan dia heran karena Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan negara Thailand dan Myanmar.
Padahal, pemimpin kedua negara itu bisa berkuasa lantaran melakukan kudeta pada pemerintahan yang sah sebelumnya.
"Tak usah jauh-jauh. Militer Thailand beberapa tahun lalu rebut kekuasaan dengan cara kudeta. Lalu 1 Februari 2021, militer Myanmar kudeta pemilu yang demokratis," tulisnya.
"Apakah kita protes? RI akui pemerintahan kudeta Thailand. April lalu juga undang Jenderal yang kudeta Myanmar. Kok takut Taliban?," tulisnya heran.
Untuk diketahui, melalui akun Twitternya, BNPT menyebutkan jika Taliban adalah kelompok yang tidak demokratis.
Terutama setelah berhasil menguasai Afghanistan.
"#SobatDamai, keberhasilan kelompok Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan tidak melalui cara yang demokratis. Berkenaan dengan hal itu, para tokoh di Indonesia mengajak kita untuk meningkatkan kewaspadaan dengan berpegang teguh pada jati diri bangsa seperti 4 pilar kebangsaan," tulis BNPT, Rabu, 25 Agustus 2021. [riau24]
Tak usah jauh-jauh. Militer Thailand bbrp tahun lalu rebut kekuasaan dg cara kudeta. Lalu 1 Februari 2021, militer Myanmar kudeta pemilu yg demokratis. Apakah kita protes? RI akui pemerintahan kudeta Thailand. April lalu juga undang Jenderal yg kudeta Myanmar. Kok takut Taliban? https://t.co/xIgy1F079R
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) August 29, 2021