GELORA.CO - Aksi pencurian yang menyasar gedung perkantoran kembali terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Setelah beberapa hari yang lalu Kantor KUA dijarah maling, Senin (09/08/2021) pagi tadi diketahui SD Negeri Mijahan, Padukuhan Sambirejo, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu juga obrak-abrik maling.
Modus pencurian di SD N Mijahan tersebut juga mirip dengan kasus di Kantor KUA Playen, pelaku mencongkel pintu kemudian mengobrak-obrik ruang penyimpanan barang di sekolahan tersebut. Beberapa barang milik sekolah raib digondol pencuri.
Kapolsek Semanu AKP Ahmad Fauzi menerangkan, peristiwa pencurian tersebut diketahui oleh salah seorang pengawai di sekolah tersebut. Sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi Sugiyarto salah seorang PNS di SD Negeri 1 Mijahan datang ke sekolah untuk bersih-bersih lingkungan sekolah.
"Saat itu ia melihat dari jauh pintu ruang guru yang terbuka,"ujar dia, Senin.
Curiga dengan apa yang ia lihat dari kejauhan kemudian ia mendekat untuk mengeceknya. Ternyata pintu tersebut sudah dalam kondisi rusak di mana ada bekas senjata tajam di bekas congkelan tersebut.
Sugiyarto kemudian masuk ke dalam ruangan guru tersebut, ternyata di dalam ruangan sudah dalam kondisi berantakan. Ia kemudian mengecek di tempat penyimpanan laptop, namun barang tersebut sudah tidak ada di tempat penyimpanan.
"Pak Sugiyarto kemudian mengecek ke ruangan lain,"terang Fawzi.
Untuk memastikan barang apa saja yang hilang dia juga mengecek ruang kepala sekolah. Ternyata satu buah kamera yang tersimpan di ruang kepala sekolah juga sudah tidak ada di tempat penyimpanan. Lelaki ini juga memeriksa semua ruangan di sekolah tersebut.
Sadar menjadi sasaran kejahatan, lelaki ini kemudian melaporkan kejadian ini ke salah seorang guru dan kemudian memberitahu ke Polsek. Sejurus kemudian anggota Polsek Semanu bersama tim Inafis datang ke lokasi kejadian.
"Tadi kami lakukan olah TKP awal bersama dengans sejumlah anggota,” kata Kanit Reskrim Polsek Semanu, Iptu Mahmet Ali Bahonar.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui barang yang hilang di antaranya berupa laptop dan kamera tersebut. Diperkirakan kerugian mencapai lebih dari 11 juta rupiah. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan awal begitu pula dengan pengumpulan bukti dan fakta di lapangan juga telah dilakukan.
"Petugas kepolisian masih mendalami kasus ini. Dari pihak sekolah juga sedang melakukan pengecekan inventaris sekolah. Adakah barang lain yang hilang,” jelasnya.
Mahmet menambahkan, modus yang digunakan oleh pelaku adalah memanfaatkan waktu sepi kemudian merusak pintu untuk bisa masuk ke dalam dan mengambil barang yang sekiranya bernilai.[suara]