GELORA.CO - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa produk pertanian 'porang' bisa menjadi makanan masa depan.
Kehadirannya ini dapat menjadi pilihan salah satu makanan pokok, selain beras dan gandum.
Terutama bagi masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan sehat.
Atau bagi masyarakat yang harus menghindari beberapa makanan karena masalah kesehatan.
Jokowi mengatakan bahwa porang merupakan makanan rendah kalori, rendah karbo, dan gluten free.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam acara Pertemuan dengan Pimpinan Partai Politik Koalisi di Istana Negara, Rabu (25/8/2021), yang disiarkan secara virtual di YouTube Sekretariat Presiden.
"Yang paling penting (porang) bisa menjadi makanan pokok di masa depan, (porang ini) rendah kalori, rendah karbo dan gluten free. Ini makanan sehat kedepan ini," kata Jokowi.
Bahkan, negara-negara lain seperti Jepang dan Korea telah lebih dulu mengonsumsinya.
"Dan sudah dimulai di Jepang dan Korea," tambah Jokowi.
Selain dapat diolah sebagai makanan pokok, kata Jokowi, porang dapat dikembangkan sebagai bahan baku agar-agar dan mie.
Tak tanggung-tanggung, selain dapat digunakan sebagai produk makanan, porang juga dapat dimanfaatkan dalam dunia kecantikkan, yakni dapat dimanfaatkan menjadi bahan kosmetik.
Yang paling penting, kata Jokowi, porang ini mudah ditanam.
"Porang bisa dibuat apa saja, menanamnya mudah sekali, bisa untuk beras, agar-agar, kosmetik dan mie," terang Jokowi.
Jokowi menjelaskan keistimewaan porang ini saat membahas strategi ekonomi dalam bidang komoditas pertanian.
Strategi ini dilakukan demi mendapatkan nilai tambah produksi dalam bidang pertanian dalam negeri.
Sementara, komoditas lainnya seperti kelapa sawit juga akan dihilirisasi.
"Saya kira nanti komoditas lainnya seperti kelapa sawit yang turunannya banyak sekali, semuanya akan dihilirisasi. Sehingga nilai tambah itu ada di dalam negeri," kata orang nomor satu di Indonesia itu.
Rencana ini akan segera direalisasikan sejalan dengan komoditas lainnya, seperti nikel dan battery lithium (untuk mobil listrik) yang akan dihilirisasi menjadi produk jadi.
Jokowi menyebut, realisasi ini rencanannya akan jadi dalam waktu 3 hingga 4 tahun ke depan.
Sehingga akan membuat nilai tambah meningkat pesat.
"Oleh sebab itu semua komoditas yang kita miliki selalu kita dorong untuk hilirisasi atau industrialisasi, yaitu berkaitan dengan misalnya nikel yang kedepan dalam 3-4 tahun ini akan berubah menjadi barang jadi."
"Juga yang paling penting adalah battery lithium ini yang menyebabkan nilai tambah yang sangat pesat," ungkap Jokowi.
Hal ini, kata Jokowi, akan segera dilakukan agar dapat menranformasikan kebiasaan ketergantungan masyarakat Indonesia yang selalu konsumtif menjadi produktif.
"Kita sejak awal ingin membawa dari ketergantungan pertumbuhan ekonomi kita yang selalu tergantung pada konsumsi (terutama konsumsi masyarakat) memang akan kita tranformasikan pada sektor produksi," ujar Jokowi.[tribunnews]