GELORA.CO - Taliban memberikan peringatan kepada Amerika Serikat (AS) setelah pemerintahan Joe Biden melancarkan serangan udara yang menargetkan para pejuangnya.
Jurubicara Kantor Politik Taliban memperingatkan AS untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Afghanistan, dan tidak ada gencatan senjata intra-Afghanistan yang tercapai.
"Kami memperingatkan campur tangan AS di Afghanistan," tegasnya, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (9/8).
Dalam pernyataannya, jurubicara itu juga menuduh pemerintah di Kabul telah meningkatkan ketegangan di Afghanistan dengan meluncurkan operasi militer di beberapa provinsi.
Akhir pekan, Sabtu (7/8), AS mengerahkan pembom B-52 Stratofortress untuk menyerang posisi Taliban di kota Sheberghan, provinsi Jawzjan.
Jurubicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Fawad Aman mengatakan serangan menyebabkan korban dan menimbulkan kerusakan signifikan pada Taliban.
Taliban meningkatkan serangannya menjelang akhir penarikan pasukan yang dilakukan AS dan sekutu-sekutunya di Afghanistan.
Baru-baru ini Taliban mengumumkan telah merebut provinsi barat daya Nimruz, termasuk ibukotanya Zaranj, menjadikannya pusat provinsi pertama yang direbut oleh kelompok Islam sejak 2016, dan provinsi utara Jawzjan.
Setelah itu, Taliban juga mengklaim telah mengambil alih provinsi Takhar di bagian timur laut.[rmol]