GELORA.CO - Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan mengajak Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menarik perhatian publik.
Prabowo diajak dalam kunker presiden untuk ikut meninjau kegiatan vaksinasi dan peresmian Jalan Tol Balikpapan, Samarinda, Kalimantan Timur. Namun, fenomena ini dianggap erat kaitanya dengan politik pemilu 2024 oleh sejumlah pihak.
Salah satu yang memandang demikian ialah Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, yang menilai keikutsertaan Prabowo dalam kegiatan Jokowi tersebut dianggap sebagai kesempatan untuk membicarakan sejumlah hal khusus.
"Bisa saja ada bicara-bicara khusus. Urusan vaksin kan bukan urusan Menhan," ujar Muslim Arbi saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/8).
Justru, Muslim Arbi bertanya-tanya jika Prabowo diajak Jokowi memang untuk kepentingan vaksinasi. Sebab menurutnya, tidak mungkin Menhan mau diserahi tugas menangani vaksin di tengah kritikan publik terhadap kinerja pemerintah yang gagal tangani vaksin.
"Sehingga ada 11 anggota Cipayung yang mendesak Jokowi mundur karena gagal atasi pandemi, meski PPKM di perpanjang berkali-kali kaya orang bikin SIM," katanya.
Selain itu, Muslim memandang kebersamaan Jokowi dan Prabowo dalam kunker ke wilayah pembangunan ibu kota baru itu juga bisa membicarakan soal Pilpres 2024. Di mana, ada potensi Jokowi mau berpasangan dengan Prabowo seperti yang diusulkan M. Qodari beberapa saat lalu.
"Atau Jokowi mau lobi Bowo agar Gerindra dukung Amandemen UUD 1945, agar Jokowi ditambah tiga tahun sampai 2027? Atau Jokowi mau singkirkan Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dan timang Bowo?" pungkas Muslim. [rmol]