GELORA.CO - nnya sih dicabut ya jangan diperpanjang, (kalau) diperpanjang makan apa? Kalau orang kecil ya susahlah boro-boro bikin bahagia orang kecil," kata Mizjah ditemui di depan Apartemen Basura, Jakarta Timur, Senin (2/8/2021).
Mizjah sehari-hari menunggu penumpang di depan Apartemen Basura. Minimal ada 5 penumpang yang dia mengantar untuk bepergian. Namun sejak PPKM diterapkan, banyak warga apartemen yang takut keluar rumah yang berdampak turunnya penghasilan.
"Pengaruh besar mengurangi penghasilan (kebijakan PPKM). Orang yang mau keluar takut ditanyain kan surat-suratnya, pengaruh besar. Mengganggu saya penghasilannya jadi Rp 20 ribu, Rp 30 ribu belum buat anak bini ya buat sendiri aja engap-engap," terangnya.
Dia bercerita sebelum PPKM diterapkan, setiap hari bisa mengantongi Rp 100 ribu. Namun kini pendapatan harian itu semakin sulit didapat.
Hal senada juga disampaikan oleh Eko (31), driver ojek online. Eko menilai kebijakan penyekatan selama PPKM tidak efektif.
"Karena tetep aja masih banyak yang keluar-keluar gitu. Nggak efektif. Masih tetep padat nggak ada sepi-sepinya," ujar Eko.
Untuk itu, dia meminta pemerintah tidak perlu memperpanjang PPKM level 4. Sebab dia menilai penyekatan tidak berdampak menekan laju mobilitas warga.
"Kalau bisa sih nggak usah (Diperpanjang PPKM level 4). Percuma juga kalau disekat-sekat gini masih bisa lolos-lolos juga," tutur Eko.
Sebagaimana diketahui, perpanjangan PPKM Level 4 sudah berjalan selama 7 hari. PPKM Level 4 di Jakarta diberlakukan sejak 26 Juli hingga 2 Agustus 2021.
Hari ini merupakan hari terakhir PPKM level 4 di Jakarta. Hingga kini belum bisa dipastikan apakah pemerintah akan memperpanjang PPKM level 4 di Jakarta.(RMOL)