GELORA.CO - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menyebut cara Indonesia Corruption Watch menudingnya ikut berburu rente dalam peredaran obat Ivermectin adalah pembunuhan karakter. Moeldoko bahkan bilang, tuduhan itu sembrono.
"Cara-cara sembrono seperti ini, kalau dibiarkan, akan merusak karena ini adalah membunuh karakter seseorang yang kebenarannya belum jelas, apalagi dengan pendekatan-pendekatan ilmu cocokologi, dicocok-cocokan," kata Moeldoko saat menyampaikan keterangan pers dari kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 31 Agustus 2021.
Moeldoko tidak terima atas semua tuduhan ICW. Setelah melakukan somasi sampai tiga kali pun, lembaga yang fokus pada antikorupsi itu juga tidak menyertakan data dan fakta atas tudingannya.
Oleh karenanya, jika somasi terakhir tidak digubris, mantan Panglima TNI ini berencana melaporkan ke kepolisian.
"Saya tidak terlalu banyak meminta, Anda minta maaf klarifikasi cabut pernyataan selesai. Tapi itu kalau tidak Anda lakukan, saya harus lapor polisi, ini sikap saya," ucap Moeldoko.
Moeldoko lantas mengibaratkan kasus ini seperti laiknya geng motor yang kemudian menyerempet seseorang. Seseorang itu diibaratkan adalah Moeldoko yang diserempet dan berniat bertanya apa kesalahannya, kemudian dikeroyok ramai-ramai oleh geng motor.
Pada prinsipnya, kata Moeldoko, dirinya punya hubungan baik dengan organisasi masyarakat sipil selama ini.
"Tidak benar cara-cara seperti ini," kata dia.[viva]